Inggris: Posisi Geostrategis ASEAN Semakin Penting di Dunia

Inggis ingin memperat hubungan Indonesia karena potensi Indonesia yang prospektif di masa depan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Des 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2020, 20:00 WIB
FOTO: Dampak Covid-19, Jumlah Penduduk Miskin Jakarta Meningkat 1,11 Persen
Lansekap pemukiman penduduk berlatar gedung bertingkat terlihat di kawasan Pluit, Jakarta, Kamis (10/12/2020). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan jumlah penduduk miskin di Jakarta meningkat 1,11 persen akibat terdampak pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, London - Inggris berusaha semakin mesra dengan ASEAN dan Indonesia karena dinilai sebagai negara yang potensial di masa depan. Kekuatan ekonomi dan posisi geostrategis diprediksi semakin penting.

Pada 8 Desember 2020, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, juga baru saja menemui para duta besar dan perwakilan senior dari 10 negara ASEAN untuk Inggris.

Topik yang dibahas adalah pentingnya kolaborasi dalam produksi dan distribusi vaksin COVID, isu iklim, serta pembangunan ekonomi global setelah pandemi.

"Inggris adalah teman bagi ASEAN di berbagai sektor, mulai dari melawan perubahan iklim, memerangi Covid-19 hingga mendukung perdagangan bebas," ujar Menlu Raab dalam pernyataan resmi yang dikutip Sabtu (12/12/2020).

"Kami ingin 2021 menjadi tahun bersejarah bagi hubungan Inggris-ASEAN, dan kami berharap dapat membangun kembali hubungan yang lebih baik dan lebih hijau bersama setelah pandemi, pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Posisi Geostrategis

Bendera ASEAN
Ilustrasi (AFP)

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Jon Lambe menyebut negaranya terlibat aktif untuk mengatasi COVID-19 di ASEAN, serta isu iklim. 

Jon Lambe berkata ASEAN merupakan mitra penting karena kekuatan ekonominya di masa depan. Selain itu, kawasan Indo-Pasifik dianggap semakin vital secara politik dan militer.

"Wilayah Indo-Pasifik yang lebih luas adalah mitra utama bagi Inggris. Blok ASEAN diproyeksikan untuk menjadi 'pasar tunggal' terbesar keempat pada tahun 2030 dan secara geostrategis posisinya semakin penting karena kekuatan politik, ekonomi dan militer bergeser menuju Asia abad ini," kata Lambe. 

Isu iklim menjadi sorotan, sebab Inggris akan menjadi tuan rumah konferensi G7 dan Konferensi Tingkat Tinggi untuk Perubahan Iklim COP26.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya