Liputan6.com, London - Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir telah menemui jajaran pimpinan Astra Zeneca (AZ) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent antara AZ dan Kemenkes.Â
Pertemuan dengan AZ terutama digunakan untuk secara detail membahas komitmen penyediaan vaksin diluar komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac dan Sinopharm/G42.
Advertisement
Sebelum pertemuan pada hari ini, telah dilakukan serangkaian pertemuan virtual secara intensif antara Indonesia dengan AZ.
"Sebagai informasi teman-teman, Vaksin AZ merupakan salah satu kandidat vaksin yang oleh WHO tercatat telah memasuki tahap uji klinis 3. Vaksin AZ ini menggunakan platform non-replicating viral vector," jelas Menlu Retno secara singkat mengenai vaksin yang disediakan oleh Astra Zeneca.Â
Pertemuan dengan jajaran pimpinan AstraZeneca telah berjalan dengan baik. Indonesia telah menyampaikan permintaan penyediaan vaksin sebesar 100 juta untuk tahun 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Respons Astra Zeneca
Perihal permintaan Indonesia tersebut, pihak AZ menyambut baik permintaan tersebut.
Pengiriman pertama diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama tahun 2021 dan akan dilakukan secara bertahap.
Menurut Menlu Retno, AZ juga sangat tertarik untuk membangun kerjasama dan kolaborasi strategis jangka panjang dengan Indonesia.
Di dalam pertemuan tersebut pula, delegasi Indonesia menegaskan mengenai pentingnya faktor keamanan dan efikasi dari vaksin. Faktor-faktor ini akan menjadi bagian penting dari kerja sama vaksin Indonesia dengan AZ termasuk berbagi informasi mengenai hasil uji klinis tahap I dan II.Â
Pertemuan ditutup dengan penandatanganan LoI terkait dengan rencana pengadaan Vaksin COVID-19 dari Astrazeneca oleh Pemerintah Indonesia.
Advertisement