Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia, pada Sabtu 19 Desember 2020, mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menerima gelombang pertama vaksin COVID-19 yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech pada Februari 2021, menurut laporan oleh kawat berita nasional Bernama.
Bulan lalu, Malaysia mengumumkan persetujuan untuk membeli 12,8 juta dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.
Pada kesepakatan itu, Pfizer akan memberikan satu juta dosis pertama pada kuartal pertama 2021, dengan 1,7 juta, 5,8 juta dan 4,3 juta dosis untuk diikuti di kuartal berikutnya, Reuters mewartakan seperti dikutip dari Channelnewsasia, Minggu (20/12/2020).
Advertisement
Baca Juga
Menteri Perdagangan Malaysia Mohamed Azmin Ali mengatakan pemerintah juga sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan farmasi lainnya untuk mengamankan lebih banyak vaksin.
"Pemerintah sedang melakukan upaya untuk mendapatkan pasokan vaksin yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan kita. Pemerintah akan mengambil saran dari Kementerian Kesehatan mengenai persentase orang-orang yang perlu divaksinasi," kata Mohamed Azmin seperti dikutip kantor berita Malaysia, Bernama.
Pfizer dan mitra Jerman mereka BioNTech memiliki kesepakatan pasokan dengan beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Kanada, Australia dan Inggris.
Mereka berharap untuk memproduksi vaksin secara global hingga 50 juta dosis pada tahun 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.
Lebih dari 150 vaksin potensial sedang dikembangkan dan diuji secara global untuk menghentikan pandemi COVID-19, dengan 48 dalam uji coba manusia, menurut WHO.
Simak video pilihan berikut:
Singapura Izinkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Pfizer
Singapura juga telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk digunakan di negara tersebut. Pengiriman pertama diharapkan akan tiba pada akhir Desember 2020.
Pengumuman ini menjadikan Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara yang pertama kali mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer.
Sebelumnya, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech, diikuti Amerika Serikat.
"Saya sangat senang memberi tahu Anda bahwa setelah mempelajari bukti ilmiah dan data uji klinis, Health Sciences Authority telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk digunakan saat pandemi," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Dikutip dari Straits Times pada Selasa (15/12/2020), Lee mengatakan, vaksin COVID-10 lainnya diharapkan akan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang.
"Jika semua berjalan sesuai rencana, kita akan memiliki cukup vaksin untuk semua orang di Singapura pada kuartal ketiga 2021," kata Lee.
Advertisement