Curahan Hati Pengungsi Tigray: Belum Aman untuk Pulang ke Rumah

40 lansia yang tinggal di rumah khusus ini bahagia menerima kado Natal yang berasal dari banyak orang di seluruh dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2020, 08:02 WIB
Diterbitkan 26 Des 2020, 08:02 WIB
FOTO: Pertempuran Meluas, Ribuan Warga Ethiopia Mengungsi ke Sudan
Pengungsi Ethiopia beristirahat di wilayah Qadarif, Sudan, Rabu (18/11/2020). Badan Pengungsi PBB mengatakan konflik yang berkembang di Ethiopia telah mengakibatkan ribuan orang melarikan diri dari wilayah Tigray ke Sudan. (AP Photo/Marwan Ali)

Liputan6.com, Tigray - Demi terhindar diri dari konflik antara pemerintah dan pasukan di Tigray, lebih dari 50 ribu warga mengungsi ke bagian timur Sudan sejak awal November lalu.

Pihak berwenang Sudan menempatkan para pengungsi ini di dua kamp dan berencana membangun lebih banyak kamp lagi bagi korban perang Tigray, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (27/12/2020).

Banyak organisasi lokal dan internasional yang membantu para pengungsi dengan memberikan kebutuhan pokok seperti air bersih dan pangan. Sebagian pengungsi tinggal di desa-desa di perbatasan Hashaba dan Hamdaiet, atau bersama keluarga mereka di Sudan.

Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan pertempuran di Tigray telah berakhir dan para pengungsi dapat kembali pulang ke rumah mereka. Tetapi para pengungsi di Sudan mengatakan itu terlalu dini.

Salah seorang pengungsi, Haminat Dibrsyo mengatakan "saya baru akan kembali jika sudah aman. Selama belum aman, saya masih akan tinggal bersama anak-anak saya di Sudan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Perang Belum Berakhir

FOTO: Pertempuran Meluas, Ribuan Warga Ethiopia Mengungsi ke Sudan
Pengungsi Ethiopia berkumpul di wilayah Qadarif, Sudan, Rabu (18/11/2020). Badan Pengungsi PBB mengatakan konflik yang berkembang di Ethiopia telah mengakibatkan ribuan orang melarikan diri dari wilayah Tigray ke Sudan. (AP Photo/Marwan Ali)

Warga lainnya, Ellol Gabriot, mengatakan ia dan keluarganya belum berencana kembali ke rumah mereka karena perang belum berakhir.

Lainnya mengatakan mereka baru akan kembali jika Perdana Menteri Abiy Ahmed mundur. "Selama ia masih berkuasa kami tidak akan kembali," ujar Hailey Tiki.

Sudan dan telah melangkan perundingan resmi pekan ini untuk membuat garis demarkasi di perbatasan darat yang disengketakan, termasuk yang berbatasan dengan Tigray.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya