Liputan6.com, Jakarta- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan telah mencapai kesepakatan dengan Ethiopia untuk memberi bantuan kemanusiaan di Tigray.
Dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (3/12/2020) Tigray, adalah wilayah utara Ethiopia yang selama sebulan dilanda konflik yang memperburuk krisis kemanusiaan di sana.
Baca Juga
Kesepakatan itu, menurut PBB, akan memberi pekerja bantuan akses ke daerah Tigray yang dikuasai pemerintah federal, tempat pasukan federal bertempur dengan pemerintah wilayah yang dihuni sekitar 6 juta penduduk itu.
Advertisement
Selain itu, kesepakatan tersebut juga akan memungkinkan masuknya pangan, obat-obatan, dan jenis bantuan lainnya. Langkah tersebut adalah yang pertama kalinya sejak pertempuran terjadi pada 4 November lalu.
Saat ini terdapat sekitar 600.000 warga di wilayah Tigray yang telah bergantung pada bantuan pangan sebelum konflik mulai terjadi.
Saksikan Video Berikut Ini:
PBB Akan Mulai Pelajari Kebutuhan Bantuan Kemanusiaan di Tigray
Di tengah krisis kemanusiaan yang semakin bertambah, PBB merupakan satu di antara sejumlah organisasi yang meminta akses ke wilayah itu, menyusul kasus sejumlah pekerja asing yang dipaksa mengungsi.
Pada 2 Desember, Juru bicara Saviano Abreu menyatakan PBB akan mulai mempelajari kebutuhan bantuan kemanusiaan di Tigray.
"Kami, tentu saja, berupaya untuk memastikan bantuan itu akan tersedia di seluruh wilayah dan bagi setiap orang yang membutuhkan," jelas Abreu.
Pertempuran di Ethiopia diyakini menewaskan hingga ribuan warga. Selain itu, 40 ribu penduduk negara tersebut juga telah melarikan diri ke negara tetangga Sudan.
Namun, Pemerintah Ethiopia belum memberikan komentar terkait perjanjian tersebut.
Advertisement