Liputan6.com, Jakarta - Meski vaksin telah tersedia, namun pandemi COVID-19 masih jauh dari kata selesai. Angka kasus positif dan meninggal di seluruh dunia masih terus bertambah signifikan setiap harinya.
Ditambah lagi, muncul varian/strain baru virus corona COVID-19 yang patut diwaspadai.
Itu sebabnya Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) terus mengingatkan dan merekomendasikan agar semua orang menghapal gejala COVID yang paling parah sehingga Anda tahu persis kapan harus melakukan panggilan darurat ke dokter/rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
"Jika seseorang menunjukkan salah satu tanda-tanda ini, segera cari perawatan medis darurat," kata CDC seperti dikutip dari Best Life, Minggu (27/12/2020).
"Hubungi nomor darurat (911) atau hubungi fasilitas darurat setempat."
Berikut, 5 gejala gawat COVID-19 yang patut membuat Anda untuk segera memeriksakannya ke dokter/rumah sakit:
Â
*Catatan redaksi: setiap orang memiliki kondisi medis yang berbeda-beda, termasuk dalam hal bagaimana tubuh masing-masing merespons infeksi --dalam hal ini, virus corona [COVID-19](COVID-19 ""). Terlepas dari ada/tidaknya gejala medis tersebut dalam artikel ini, segera periksakan diri Anda ke dokter/petugas medis/rumah sakit, jika Anda merasakan sesuatu yang genting/gawat terkait kondisi kesehatan Anda.
Simak video pilihan berikut:
1. Sulit Bernapas
Menurut Harvard Health, beberapa pasien COVID-19 akan mengalami sesak napas sementara karena kecemasan. Kasus-kasus yang singkat dan diselesaikan sendiri adalah "tidak mengkhawatirkan," jelas mereka.
"Namun, jika Anda menemukan bahwa Anda harus bernapas lebih keras atau mengalami kesulitan mendapatkan udara setiap, Anda harus perlu memanggil dokter Anda," jelas para ahli Kesehatan Harvard di situs web mereka.Â
Advertisement
2. Nyeri di Dada
Memiliki rasa sakit atau tekanan terus-menerus di dada Anda dapat menunjukkan kondisi paru-paru yang parah atau episode serangan jantung.
"Jelas bahwa banyak pasien yang dirawat di rumah sakit menunjukkan bukti cedera jantung," kata Gregg Fonarow, MD, kepala divisi kardiologi di University of California, Los Angeles kepada American Heart Association.
Seperti yang dia jelaskan, hingga seperempat dari pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami komplikasi jantung yang serius, termasuk miokarditis dan gagal jantung.
3. Mengalami Kebingungan
COVID-19Â diyakini mempengaruhi fungsi otak pada sejumlah pasien, dengan beberapa laporan memperkirakan bahwa 80 persen pasien mengalami gejala neurologis. Sementara beberapa gejala ini kurang terkait langsung dengan kasus darurat (misalnya, kehilangan rasa dan bau), kebingungan atau delirium dapat menunjukkan kondisi yang lebih serius seperti kadar oksigen rendah, kejang, dan stroke.
Advertisement
4. Tidak Mampu untuk Bangun dan Tetap Terjaga
Anda harus selalu segera menghubungi dokter kapan saja ketika seseorang kehilangan kesadaran karena sakit, dan itu tidak berbeda dalam kasus COVID-19. Jika Anda merawat seseorang dengan COVID-19 dan mereka kehilangan kesadaran, segera cari perhatian medis.
5. Bibir atau Wajah Kebiruan
Biasanya jika pasien COVID-19Â memiliki bibir kebiruan atau warna di wajah mereka berubah menjadi biru, ini menunjukkan bahwa kadar oksigen mereka sangat rendah. Bahkan jika Anda tidak menampilkan gejala serius ini, Anda dapat memantau kadar oksigen Anda di rumah dengan oksimeter denyut nadi. Pembacaan antara 95 dan 100 dianggap sehat, sementara apa pun di bawah 95 biasanya dianggap menyebabkan kekhawatiran.
Advertisement