Liputan6.com, Manila- Menteri Luar Negeri China Wang Yi berjanji bahwa negaranya akan memberikan 500 ribu vaksin Virus Corona COVID-19 ke Filipina.
Dilaporkan AFP, Minggu (17/1/2021) Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan bahwa hal itu disampaikan Menlu Wang Yi dalam kunjungannya ke Manila pada Sabtu (16/1) sebagai bagian dari perjalanan kunjungannya ke sejumlah negara Asia Tenggara.
Namun belum adanya informasi lebih lanjut tentang vaksin COVID-19 produksi mana yang akan disumbangan oleh China, dan apakah sumbangan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan sebelumnya.
Advertisement
Di antara kesepakatan lainnya, Filipina telah setuju untuk membeli 25 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac's Coronavac, meskipun pengunaan vaksin dari perusahaan tersebut belum disetujui oleh regulator China.
Pemerintahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte tengah berjuang memiliki pasokan vaksin COVID-19 untuk 110 juta warga di negaranya, menyusul serangkaian kritik karena dianggap terlalu lambat dalam penyediaan vaksin untuk memerangi virus tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
China Juga Sumbangkan 1 Juta Vaksin COVID-19 ke Kamboja
Selain Filipina, Kamboja juga mengumumkan akan menerima satu juta vaksin COVID-19 gratis dari China, setelah Myanmar ditetapkan akan mendapatkan 300.000 dosis vaksin.
Meskipun uji coba di Turki menemukan bahwa vaksin COVID-19 Coronavac 91,25 persen efektif, uji coba lainnya di Brasil hanya menunjukkan tingkat kemanjuran sekitar 50 persen.
Pada Desember 2020, Presiden Duterte sempat menghadapi kecaman setelah dia mengungkapkan bahwa anggota tim keamanannya telah diberi suntikan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh perusahaan China lain, Sinopharm, meskipun belum disetujui penggunaannya.
Hampir setengah juta orang tercatat positif terinfeksi Virus Corona COVID-19 di Filipina, dengan hampir 10.000 kematian.
Pejabat kesehatan Filipina sebelumnya juga telah memperingatkan kemungkinan lonjakan kasus setelah liburan Natal, dan kemunculan kasus varian baru COVID-19 dari Inggris.
Advertisement