Liputan6.com, China - Zhou Chuna, seorang influencer berusia 16 tahun menjadi terkenal sebagai "pecandu operasi plastik termuda di China". Julukan itu muncul setelah ia mengaku menjalani 100 prosedur kosmetik invasif selama 3 tahun sebagai upaya untuk meningkatkan penampilannya.
Dikutip dari Oddity Central, Jumat (29/1/2021), Zhou memiliki 300 ribuan pengikut di sebuah platform mikroblog Sina Weibo. Ia membangun karir online-nya di bidang operasi plastik karena ia mendokumentasikan transformasi ekstremnya di platform tersebut.
Dari sebelumnya terlihat sebagai gadis normal, dalam kurung tiga tahun, ia menjadi idola yang penampilannya terlihat seperti boneka. Walaupun bukan satu-satunya yang melakukan operasi kosmetik pada usia muda, kasus Zhou menjadi sorotan karena jumlah prosedur yang ia lakukan dalam waktu yang cukup singkat.
Advertisement
Zhou juga mengaku mengalami efek samping dari operasi plastik seperti kehilangan ingatan dan jaringan parut secara permanen. Walau begitu, ia mengatakan bahwa semua itu sepadan.
Sebelum melakukan operasi plastik, ia selalu mengakatan kepada pengikutnya di media sosial bahwa ia dulu sangat jelek. Zhou mengatakan, matanya terlalu kecil, hidungnya terlalu besar, dan ia juga mengenang bagaimana teman sekolahnya mengejek dan mem-bully karena penampilannya.
Mereka memberikannya nama panggilan yang memalukan serta lelucon kejam. Mereka juga selalu memberikannya tugas terberat ketika harus membersihkan kelas sedangkan perempuan yang cantik selalu diberi yang mudah.
Setelah ia sadar hidupnya tidak akan menjadi lebih baik kecuali penampilannya membaik, ia memutuskan untuk melakukan operasi plastik.
Saksikan Video di Bawah Ini:
Mengancam Orangtua Agar Didanai
Dari usia 13 tahun, Zhou mulai meminta kepada orangtuanya untuk membayar operasi kelopak mata ganda. Prosedur bedah yang populer di kalangan wanita Asia.
Walaupun awalnya orangtua Zhou menolak, akhirnya ia meminta mereka untuk membiayai mimpinya.
Banyak yang mengatakan bahwa dengan melakukan operasi plastik, ia akan terlihat terlalu tua untuk usianya tapi ia hanya memperhatikan peningkatan dalam cara orang memperlakukannya.
"Sikap semua orang terhadap saya menjadi lebih ramah setelah operasi kelopak mata ganda, dan saya merasakan buah manis dari operasi plastik," katanya di media sosial.
Tak lama setelah operasi pertamanya, Zhou menjalani operasi kedua, ketiga, dan akhirnya menjadi kecanduan operasi plastik.
Selama 3 tahun terakhir, Zhou diduga telah menjalani sekitar 100 prosedur kosmetik yang berbeda-bda.
Dari mulai hidung, mata, payudara, hingga sedot lemak, Zhou telah mengubah tubuhnya dengan melakukan operasi plastik.
Saat pandemi mulai, ia tidak menjalani sebanyak prosedur seperti sebelumnya tapi tetap melakukan 20 prosedur dalam setahun terakhir ini dan ia tidak berencana untuk berhenti dalam waktu dekat.
Untuk melakukan prosedur-prosedurnya, ia mengaku hanya menghabiskan sedikit uang yang sebagian besar dananya berasal dari orang tuanya. Jumlah yang habis dari prosedurnya hampir mencapai 9 milyar.
Orang tua Zhou memiliki perusahaan yang menguntungkan sehingga dapat mendanai prosedur-prosedurnya.
Zhou menjelaskan bahwa ia tidak pernah memberi keluarganya banyak pilihan. Ia mengancam orang tuanya bahwa ia akan berhenti sekolah dan akan cari cara lain untuk membayar operasinya jika mereka menolak untuk mendukungnya. Akhirnya, orang tua Zhou menyerah.
Setidaknya, mereka tahu anaknya dioperasi oleh dokter profesional di klinik yang bersertifikat jika mereka sendiri yang mendanai.
Advertisement
Tidak Takut Sakit, Hanya Takut Jelek
Ia mengatakan bahwa ia tidak akan puas dan hanya menyesal bahwa ia tidak memulainya lebih awal.
"Saya tidak akan pernah puas dengan penampilan saya. Saya selalu berpikir saya akan terlihat lebih baik setelah operasi plastik berikutnya. Seseorang pernah bertanya kepada saya apakah saya memiliki penyesalan tentang operasi plastik saya, tetapi satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah tidak memulainya lebih awal," katanya.
Walau memang tidak menyesal, Zhou mengatakan bahwa perubahannya menyebabkan kulit di bagian tubuhnya kendor, banyak sayatan menyebabkan jaringan parut yang beberapa di antaranya tidak akan pernah sembuh, dan yang paling mengkhawatirkan adalah ia sering kehilangan ingatan karena sering di anestesi.
Sulit untuk membuktikan bahwa anestesi yang menyebabkan ingatannya menurun, tapi ia yakin bahwa itulah penyebabnya.
Dengan berbagai masalah yang ia harus lewati karena kecanduannya, hal tersebut tidak membuatnya berhenti.
"Tidak mungkin bagi saya untuk tidak menjalani operasi plastik," katanya. "Saya baik-baik saja jika saya tidak makan atau minum air, tetapi saya tidak bisa hidup tanpa operasi plastik. Tidak, saya suka operasi plastik dan saya tidak keberatan dengan anestesi. Ketika saya bangun, saya tahu bahwa saya akan lebih cantik hanya dalam tujuh hari."
"Saya tidak pernah takut sakit, saya takut akan keburukan," kata Zhou.
Â
Reporter : Paquita Gadin
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19
Advertisement