WHO Sarankan Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 Gunakan Oximeter

WHO menyarankan dokter untuk menempatkan pasien COVID-19 dalam posisi tengkurap untuk meningkatkan aliran oksigen. Selain itu, menggunakan oximeter.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Jan 2021, 13:22 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2021, 13:13 WIB
Fungsi Hemoglobin Dalam Darah
Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan saran klinis baru pada Selasa, 26 Januari 2021 untuk merawat pasien COVID-19. Dikutip dari laman Arab News, Jumat (29/1/2021), pasien disarankan untuk menggunakan anti-koagulan dosis rendah guna mencegah pembekuan darah.

"Hal lain dalam panduan yang baru adalah pasien COVID-19 yang sedang menjalankan isolasi mandiri di rumah harus menggunakan oximeter--oksimetri nadi," kata Juru Bicara WHO Margaret Harris dalam sebuah pengarahan PBB di Jenewa.

"Alat ini mengukur kadar oksigen pada darah, sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakah kondisi di rumah buruk dan apakah akan lebih baik dirawat di rumah sakit.”

WHO menyarankan dokter untuk menempatkan pasien dalam posisi tengkurap untuk meningkatkan aliran oksigen.

"Juga kami merekomendasikan penggunaan anti-koagulan dosis rendah untuk mencegah penggumpalan darah di pembuluh darah."

"Kami menyarankan penggunaan dosis yang lebih rendah daripada dosis yang lebih tinggi karena dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan masalah lain," kata Harris.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan di bawah ini:


Update Tim Khusus WHO di Wuhan

Salah satu anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia yang menyelidiki asal-usul gelombang pandemi COVID-19 saat ia meninggalkan The Jade Hotel setelah menyelesaikan karantina di Wuhan, provinsi Hubei tengah Tiongkok pada 28 Januari 2021.
Salah satu anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia yang menyelidiki asal-usul gelombang pandemi COVID-19 saat ia meninggalkan The Jade Hotel setelah menyelesaikan karantina di Wuhan, provinsi Hubei tengah Tiongkok pada 28 Januari 2021. (Foto: AFP / Hector Retamal)

Harris menambahkan bahwa tim ahli independen yang dipimpin WHO, yang saat ini berada di Kota Wuhan di China akan meninggalkan karantina dalam dua hari ke depan untuk melanjutkan pekerjaannya dengan para peneliti China di lokasi asal virus.

Kendati demikian Harris menolak mengomentari laporan penundaan peluncuran vaksin di Uni Eropa.

Jubir WHO itu mengatakan dia tidak memiliki data spesifik dan prioritas WHO adalah agar petugas kesehatan di semua negara divaksinasi dalam 100 hari pertama tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya