Bukan Wuhan, Ini Kota Pertama di Dunia yang Terapkan Karantina Hadapi Wabah

Jauh sebelum Wuhan melakukan lockdown, kota di Italia ini melakukan karantina ketika wabah menyerang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Feb 2021, 10:22 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 09:00 WIB
Kesibukan pada kanal yang terdapat di Venesia. Kanal menjadi salah satu rute yang ditempuh warga dan wisatawan untuk menjelajahi pulau demi pulau. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)
Kesibukan pada kanal yang terdapat di Venesia. Kanal menjadi salah satu rute yang ditempuh warga dan wisatawan untuk menjelajahi pulau demi pulau. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Liputan6.com, Venesia - Istilah karantina menjadi akrab di kamus masyarakat luas akibat pandemi COVID-19. Karantina ternyata pertama kali dilakukan di Italia ketika wabah pes (bubonic plague) menyerang Eropa.

Praktik itu dilakukan di Venesia (Venice), Italia, pada tahun 1400-an. Saat itu, Venesia sedang dalam masa jaya karena menjadi pusat ekonomi di Eropa.

Istilah karantina juga berasal dari Venesia yang berarti "40 hari."

Menurut Euronews, Minggu (7/2/2021), pemerintah setempat memakai sistem isolasi pada sebuah pulau pada kru yang membawa barang-barang dari luar Venesia. Pasalnya, virus bubo disebar oleh tikus dari kapal yang berasal dari Afrika atau wilayah Timur.

Pulau-pulau itu dinamakan kepulauan Lazaret. Jarak pulau Lazaret hanya beberapa kilometer dari Venesia. Lokasinya juga strategis dan tersedia kuburan untuk umat Kristen dan Muslim.

Ada dua Lazaret: Lazaret lama dan baru.

"Yang sakit dulunya pergi ke Lazaret lama, yang sehat ditempatkan di Lazaret baru agar penyakitnya tidak menyebar karena dulu tak ada pengobatan medisnya," ujr Gerolamo Fazzini, Presiden dari Archeoclub of Venice, Association Custodian of Lazaret.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ada Kuburan Islam dan Kristen

Unforgettable Venice, Koleksi Kapsul Simbol Kota Venesia yang Dijual Secara Tradisional
Mengembalikan simbol Venesia, Diesel membuat koleksi kapsul yang unik (Foto: Diesel)

Karantina berasal dari kata quarantena yang artinya 40 hari. Periode itulah yang dibutuhkan bagi penumpang, kru, dan kargo untuk tinggal di Lazaret.

Meski demikian, periode karantina di Venesia bervariasi. Ada yang dikarantina hingga 54 hari.

Pulau-pulau itu terbagi menjadi 10 kawasan isolasi, dan dilengkapi rumah-rumah. Sebuah gereja bernama St. Bartholomew juga tersedia di loksi yang strategis sehingga jamaah bisa melakukan social distancing.

Kuburan Kristen dan Muslim juga tersedia di pulau karantina itu.

Bagi umat Kristen, nama pemakamannya adalah Camposanto (kuburan suci), sementara bagi umat Muslim kuburannya disebut Graveyard of Tripolites.


Black Death

Ilustrasi wabah maut hitam atau Black Death
Ilustrasi wabah maut hitam atau Black Death (Wikipedia)

Bubonic plague juga dikenal sebagai black death. Pada abad ke-14, diperkirakan korban meninggal mencapai sekitar 75 juta bahkan ada yang menyebut 200 juta orang.

Saat wabah menyerang, para tim medis juga memakai masker, tetapi maskernya berbentuk seperti paruh burung. 

Bentuknya demikian karena black death dianggap menular lewat udara. Maka, topeng khusus dibuat seperti paruh untuk diisi tanaman-tanaman yang dianggap berkhasiat untuk menghadang virus tersebut. 

Topeng yang digunakan saat wabah tersebut masih eksis sebagai kostum hingga zaman sekarang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya