Gempa Jepang Magnitudo 7,1 Terjadi Jelang Peringatan Tragedi Fukushima

Badan Meteorologi Jepang mengatakan, gempa Sabtu malam berpusat sekitar 60 kilometer di bawah dasar laut dan terasa hingga Tokyo, ibu kota Negeri Sakura.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Feb 2021, 23:23 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2021, 23:18 WIB
20160307-Mengunjungi Kota Hantu Reaktor Nuklir Fukushima-Jepang
Wisatawan mengamati Stasiun Tomioka yang ditinggalkan di Namie, Prefektur Fukushima, 11 Februari 2016. Lima tahun pasca bencana nuklir yang dipicu gempa dan tsunami Jepang, banyak wisatawan yang bergabung dengan tur Fukushima (AFP PHOTO/Toru Yamanaka)

Liputan6.com, Fukushima - Usai gempa magnitudo 7,1 mengguncang kuat pada Sabtu malam 13 Februari 2021, pemeriksaan ketat dilakukan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Dai-ichi. Wilayah Hamadori, di mana PLTN berada, mengalami guncangan dengan skala 6.

Sejauh ini hasil pemeriksaan belum diketahui, demikian juga dengan sejumlah pembangkit lainnya seperti Onagawa atau Fukushima Dai-ni.

Seperti dikutip dari situs Spectrum News, Sabtu 13 Februari 2021, pihak Tokyo Electric Power Co melaporkan, jaringan listrik untuk 860.000 rumah terputus akibat gempa.

Menurut juru bicara pemerintah, Katsunobu Kato, gempa tidak menimbulkan bahaya tsunami. Dia menambahkan, sejumlah kereta di timur laut Jepang telah berhenti beroperasi. Sementara, pihak berwenang sedang memeriksa kerusakan yang ditimbulkan gempa.

Gempa yang terjadi jelang tengah malam menyulitkan pemantauan. Video yang ditayangkan NHK TV menunjukkan sejumlah bagian dinding bangunan rusak bahkan rubuh. Barang-barang juga berjatuhan dari rak atau lemari akibat guncangan.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan, gempa Sabtu malam berpusat sekitar 60 kilometer di bawah dasar laut dan terasa hingga Tokyo, ibu kota Negeri Sakura.

Wilayah dekat episentrum gempa Sabtu malam pernah diguncang gempa magnitudo 9 yang diikuti tsunami pada 11 Maret 2011.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Tragedi Fukushima

Radiasi PLTN Fukushima Usai, Sebagian Kota Futaba Dibuka Kembali
Foto ini diambil pada 29 Februari 2020 menunjukkan tanah permukaan yang terkontaminasi radiasi yang dikemas dalam tas hitam di sebuah lapangan di Tomioka, prefektur Fukushima di sebelah utara PLTN Daiichi Daiichi Fukushima yang rusak parah akibat gempa dan tsunami 2011. (AFP/Charly Triballeau)

Jumat siang, 11 Maret 2011, gempa dahsyat dengan kekuatan 9 skala Richter mengguncang Jepang. Lindu memicu tsunami yang menggulung bangunan, manusia, apapun yang ada di wilayah pesisir timur laut. Negeri Sakura yang tersohor paling siap menghadapi bencana gempa, porak poranda.

Lebih dari 18 ribu tewas atau dilaporkan hilang akibat gempa dan tsunami.

Guncangan lindu dan terjangan tsunami juga memicu luruhnya reaktor Fukushima Dai-ichi yang membawa Jepang ke bencana nuklir paling dahsyat pasca-Perang Dunia II.

Akibatnya, 100 ribu orang dievakuasi. Paparan radiasi nuklir mencemari wilayah sekitarnya.

Tragedi Fukushima berbuntut panjang. Paparan bahan radioaktif yang terlepas ke lingkungan telahmenyebabkan mutasi pada sejumlah hewan dan tanaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya