Liputan6.com, Jakarta- Tiga pelaut di kapal USS Theodore Roosevelt telah dites positif COVID-19. Kabar itu disampaikan pihak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) pada Senin 15 Februari.
Kasus Virus Corona itu terjadi kurang dari satu tahun ketika wabah besar COVID-19 melanda kapal tersebut, membuatnya bertahan di Guam selama hampir dua bulan.
Baca Juga
Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (16/2/2021) pihak Angkatan Laut AS mengatakan bahwa ketiga pelaut itu tidak mengalami gejala Virus Corona COVID-19, dan mereka serta orang lainnya yang terpapar saat ini sedang menjalani isolasi di kapal tersebut.
Advertisement
Kapal USS Theodore Roosevelt saat ini sedang melakukan operasi di Pasifik.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut AS mengatakan mereka "mengikuti strategi pencegahan yang agresif," termasuk dengan menggunakan masker, menerapkan jarak sosial, serta memberlakukan aturan cuci tangan dan kebersihan yang tepat.
"Armada Pasifik AS berkomitmen untuk mengambil setiap tindakan yang memungkinkan untuk melindungi kesehatan pasukan kami," kata Angkatan Laut AS dalam pernyataan mereka.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Wabah COVID-19 di Kapal USS Theodore Roosevelt pada 2020
Pada 2020 lalu, kasus COVID-19 yang terjadi di kapal USS Theodore Roosevelt adalah wabah yang terbesar yang pernah dihadapi militer sejauh ini, dengan lebih dari 1.000 awak kapal yang dites positif.
Seorang pelaut dilaporkan meninggal akibat COVID-19 pada saat itu, membuat semua dari 4.800 awak kapal dikirim ke darat di Guam untuk karantina berminggu-minggu.
Kapal USS Theodore Roosevelt kembali bertugas sekitar tiga bulan setelah berlabuh di Guam dan kemudian kembali ke Pantai Barat.
Roosevelt telah berlayar untuk ditempatkan di Pasifik dalam beberapa pekan terakhir, dan sekitar sepekan yang lalu melakukan latihan kapal induk ganda dengan USS Nimitz, yang kembali ke Pantai Barat dari penempatan yang lama di Timur Tengah.
Terjadinya wabah besar di kapal militer membuat para pemimpin kapal menghadapi sejumlah krisis yang salah satunya terkait posisi mereka dalam kepemimpinan militer.
Kapten kapal, yang memohon tindakan lebih cepat untuk melindungi krunya dari virus yang menyebar dengan cepat, dibebastugaskan dan laksamana bintang satu juga ditunda kenaikan jabatannya,
Laksamana Mike Gilday, kepala operasi angkatan laut, menganggap setelah peninjauan yang panjang bahwa kedua orang tersebut membuat kesalahan serius dalam penilaian.
Advertisement