China Berjanji Akan Beri 300 Ribu Dosis Vaksin Untuk Pasukan Keamanan PBB

PBB menyatakan Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, telah memberitahu Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengenai sumbangan vaksin kepada pasukan penjaga perdamaian PBB.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mar 2021, 13:56 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 13:56 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Beijing - Misi diplomatik China di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Senin (15/3), bahwa China akan memberi 300 ribu dosis vaksin virus corona untuk pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sumbangan vaksin dari China akan menambah persediaan vaksin bagi PBB, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (16/3/2021).

Sebelumnya, India menjanjikan sebanyak 200 ribu dosis untuk melindungi 100.000 tentara dan petugas polisi yang dikerahkan dalam misi perdamaian.

PBB menyatakan Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, telah memberitahu Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengenai sumbangan "kepada pasukan penjaga perdamaian PBB, dengan memprioritaskan misi penjaga perdamaian di Afrika."

"Ini adalah langkah lebih lanjut bagi vaksin buatan China untuk menjadi kesejahteraan global, juga memeragakan dukungan China yang kuat dan terus-menerus pada upaya multilateralisme dan PBB," katanya dalam sebuah pernyataan.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Janji Serupa dari India

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Menteri Luar Negeri China menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB bulan lalu bahwa negaranya bermaksud memberikan dosis vaksin bagi pasukan penjaga perdamaian, tetapi tidak merinci jumlahnya.

Pada hari dan dalam pertemuan yang sama, Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar mengumumkan rencana untuk memberikan 200 ribu dosis untuk 100.000 penjaga perdamaian yang dikerahkan di seluruh dunia.

Dimana akan ada dua dosis bagi setiap penerima. Hal itu diungkapkan oleh sumber diplomatik India.

Kedua negara belum merinci jenis vaksin yang akan diberikan.

Sementara operasi penjaga perdamaian mengerahkan sekitar 100 ribu tentara dan polisi di seluruh dunia, satuan polisi harus dirotasi secara teratur, atau digantikan oleh satuan dari negara lain.

Akibatnya, jumlah dosis vaksin yang ditawarkan lebih tinggi daripada jumlah tantara dan polisi yang ada di lapangan.

Misi China menambahkan negaranya - tempat virus pertama kali terdeteksi - telah "memberikan bantuan vaksin ke 69 negara dan dua organisasi internasional, dan mengekspor vaksin ke 28 negara."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya