Liputan6.com, Jakarta - Kemlu RI dan Perwakilan RI di India kembali fasilitasi pemulangan sejumlah 16 orang WNI anggota Jamaah Tabligh (JT). Mereka tiba dengan selamat di Jakarta pada tanggal 26 Maret 2021 menggunakan penerbangan Garuda Indonesia. Selanjutnya mereka menjalani tes PCR dan karantina 5 hari sesuai protokol kesehatan.
Pemulangan ini merupakan gelombang terakhir dari penanganan 751 WNI anggota JT yang telah dilakukan oleh Kemlu sejak tahun 2020. Dari jumlah tersebut, 1 orang meninggal di India karena sakit dan 2 orang memutuskan melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi karena memiliki Iqomah/ijin tinggal di Arab Saudi.
Baca Juga
Sejak awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, 751 WNI anggota JT tertahan kepulangannya dan mengalami permasalahan hukum, demikian seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Sabtu (27/3/2021).
Advertisement
Kemlu RI, KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai secara intensif memberikan pelindungan berupa akses kekonsuleran, pendampingan hukum, pemberian bantuan logistik, sheltering, serta berbagai pendekatan diplomatik kepada otoritas terkait di India.
Dengan dipulangkannya 16 anggota JT WNI, maka saat ini sudah tidak terdapat lagi anggota JT WNI yang masih tertahan dan bermasalah hukum di India.
Simak video pilihan berikut:
Update 26 Maret 2021: 125 Juta Kasus COVID-19 di Dunia
Kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 125 juta kasus. Jumlah kasus baru tercatat kembali naik di tengah program vaksinasi COVID-19.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, Jumat (26/3/2021), berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi:
1. Amerika Serikat: 30 juta kasus
2. Brasil: 12,3 juta
3. India: 11,7 juta
4. Prancis: 4,4 juta
5. Inggris: 4,3 juta
Grafik di Johns Hopkins menunjukan kasus baru di seluruh dunia mulai naik menjadi 572 ribu kasus harian (24/3). Jumlah itu mendekati level di akhir Januari 2021.
Jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 2,7 juta kasus. Untuk pasien sembuh, India mencatat hingga 11,2 juta kasus sembuh, sementara Brasil ada 10,8 juta.
Di China, kasus COVID-19 masih berada di level 101 ribu. Sementara, Korea Selatan sudah genap 100 ribu kasus.
Advertisement