Doa Paus Fransiskus untuk Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Paus Fransiskus ikut mendoakan insiden bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 29 Mar 2021, 12:29 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2021, 12:29 WIB
Penjagaan Ketat Gereja Katedral Makassar Pasca Ledakan Bom
Petugas polisi berjaga di dekat gereja tempat ledakan meledak di Makassar, Sulawesi Selatan (28/3/2021). Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes E Zulpan menyebut ada korban tewas dalam insiden ledakan Gereja Katedral Makssar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3) pagi. (AP Photo/Daeng Mansur)

Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus turut mendoakan umat Katolik Indonesia yang terluka dalam insiden bom bunuh diri yang tepat terjadi di perayaan Minggu Palma.

Berbicara sebelum doa Angelus pada 28 Maret, Paus merujuk pada serangan yang terjadi sekitar pukul 10:30 waktu setempat pada hari Minggu di luar Gereja Katedral Hati Kudus Yesus di Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Demikian seperti mengutip Catholic News Agency, Senin (29/3/2021). 

“Mari kita berdoa untuk semua korban kekerasan, terutama yang menyerang pagi ini di Indonesia, di depan Katedral Makassar,” kata Paus Fransiskus.

Paus membuat pernyataan itu di akhir khotbahnya di akhir Misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus.

Berkaca pada awal Pekan Suci, dia berkata: “Untuk kedua kalinya kami akan menjalaninya dalam konteks pandemi. Tahun lalu kami lebih kesal; tahun ini kami lebih berusaha. Dan krisis ekonomi semakin parah."

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Doa Paus Fransiskus

Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pada Maret 2021. (AFP / Alberto Pizzoli).
Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan bersejarah ke Irak pada Maret 2021. (AFP / Alberto Pizzoli).

Ia pun mengadopsi kisah sengsara Yesus dalam khotbahnya, berkaitan dengan insiden tersebut.

"Dalam situasi sejarah dan sosial ini, apa yang Tuhan lakukan? Dia memikul salib. Yesus memikul salib, yaitu, Dia mengambil kejahatan yang ditimbulkan oleh situasi ini, kejahatan fisik dan psikologis - dan di atas semua kejahatan spiritual - karena si Jahat mengambil keuntungan dari krisis untuk menyebarkan ketidakpercayaan, keputusasaan, dan perselisihan."

Paus Fransiskus berharap agar umat manusia, terlebih umat Katolik dapat mengikuti jejak Yesus yang berani memikul salib dan penderitaannya sendiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya