Kebakaran Kilang di Kanada 3 Tahun Lalu Bikin Perusahaan Minyak Didenda Rp 2,2 Miliar

Kanada pernah mengalami kebakaran kilang minyak. Perusahaan terkait diganjar denda miliaran rupiah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Mar 2021, 20:28 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2021, 20:25 WIB
Kebakaran kilang minyak Irving Oil di Kanada.
Kebakaran kilang minyak Irving Oil di Kanada. Dok: Jordan Mcwilliams

Liputan6.com, New Brunswick - Kebakaran kilang minyak yang terjadi di Balongan merupakan fenomena yang beberapa kali terjadi di industri minyak. Negara maju seperti Kanada juga pernah mengalaminya 3 tahun silam.

Peristiwa itu terjadi pada 8 Oktober 2018 di Saint John, New Brunswick. Global News melaporkan bahwa ada hampir 1.500 pekerja yang berada di lokasi saat ledakan terjadi. Ada 80 orang yang terluka akibat peristiwa itu.

Api disebabkan oleh pipa yang terkorosi di Hyrdogen Desulfurization Unit (HDS). Pipa itu dipasang pada 1974, namun pernah di-upgrade pada 2004/2005, dan itu membuat korosi menjadi terlokalisir di pipa tersebut dan korisi menjadi tak terdeteksi saat inspeksi.

Pada sekitar pukul 10.16 pagi, pipa itu hancur dan mengeluarkan campuran bahan yang mudah terbakar.

Warga Saint John berkata, kebakaran kilang minyak itu menghasilkan asap tinggi yang menjulang tinggi ke langit.

Saksikan Video Berikut Ini:

Korban Luka dan Denda

Pemalsuan bunuh diri (1)
Ilustrasi kobaran api. (Sumber Pexels)

Tak ada korban jiwa di peristiwa ini, namun ada 80 orang terluka. Mereka berasal dari 17 pemberi kerja yang berbeda.

Mayoritas korban luka akibat jatuh atau berlari ketika kebakaran terjadi.

Ada juga yang terluka akibat suara, stres psikologis, dan menghirup asap. Luka serius terjadi pada korban yang tulang tumitnya patah.

36 orang terluka yang mengakibatkan mereka kehilangan waktu kerja.

Pada April 2020, Irving Oil lantas dihukum denda 200 ribu dolar Kanada (Rp 2,2 miliar) karena melanggar hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja di New Brunswick.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya