Militer Myanmar Tawarkan Gencatan Senjata 1 Bulan

Tawaran gencatan senjata dari militer Myanmar ini diberikan kepada etnis minoritas yang memiliki kelompok bersenjata.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 01 Apr 2021, 08:15 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 07:30 WIB
FOTO: Potret Kerasnya Protes Menentang Kudeta Militer Myanmar
Para pengunjuk rasa berlindung di balik perisai buatan sendiri saat mereka menghadapi polisi selama tindakan keras terhadap demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. (STR/AFP)

Liputan6.com, Naypyitaw - Pemerintah militer Myanmar menawarkan gencatan senjata selama satu bulan. Namun, syarat dan ketentuan berlaku.

Tawaran gencatan senjata itu diberikan militer Myanmar pada Rabu 31 Maret. Pengecualian diberikan pada tindakan-tindakan yang mengganggu operasional administratif dan keamanan pemerintah.

Dilaporkan Channel News Asia, Kamis (1/4/2021), pengumuman gencatan senjata itu muncul usai terjadinya bentrokan dengan organisasi gerilya dari etnis minoritas yang memiliki posisi kuat di area-area perbatasan.

Organisasi-organisasi itu sebetulnya sudah lama berada di Myanmar selama puluhan tahun. Mereka ingin memiliki otonomi yang lebih besar dari pemerintah pusat.

Kelompok yang berdemo melawan kudeta 1 Februari 2021 mencoba bersekutu dengan kelompok bersenjata etnis minoritas untuk menambah tekanan kepada pemerintah militer. Mereka ingin membentuk tentara federal untuk melawan angkatan bersenjata pemerintah.

Kelompok minoritas besar seperti Kachin di utara, Karen di timur, dan pasukan Arakan di barat, semuanya menolak kudeta. Tawaran gencatan senjata dari militer juga belum mendapat respons.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bentrokan dengan Kelompok Minoritas

Lautan Manusia di Yangon Protes Kudeta Myanmar
Seorang pengunjuk rasa memegang poster dengan gambar pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi (kanan) yang ditahan dan presiden Win Myint saat demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar pada Sabtu (6/2/2021). Ribuan orang turun ke jalan-jalan untuk melawan kudeta. (YE AUNG THU / AFP)

Pada Rabu pagi (31/3), Kachin Independence Army menyerang sebuah stasiun polisi di kota Shwegu di negara bagian Kachin.

Media lokal 74 Media dan Bhamo Platform menyebut bahwa satu polisi terluka, dan pihak peyerang mengambil senjata-senjata dan persediaan.

Pada Sabtu (27/3), pasukan gerilya Karen merebut pos penjagaan milik tentara. Pihak militer membalas dengan melancarkan serangan udara yang menewaskan 13 orang.

Para kelompok minoritas itu turut berjanji akan melindungi pendemo di wilayah mereka.

Infografis Kudeta Myanmar:

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya