Pejabat India: 1 dari 3 Orang di New Delhi Positif COVID-19

Dengan sekitar 14,8 juta warga yang terinfeksi COVID-19, India adalah negara kedua dengan kasus terbanyak di dunia, setelah AS, dengan 31.6 juta kasus.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 09:03 WIB
India Laporkan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Empat Bulan
Buruh migran yang memakai masker sebagai antisipasi terhadap virus corona menunggu pengangkutan di terminal bus di Jammu, India(26/3/2021). Pihak berwenang di kota Mumbai mengatakan mereka akan menggelar tes virus korona acak wajib di tempat-tempat ramai. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, New Delhi - Sekitar satu dari tiga orang yang dites COVID-19 di New Delhi, ibu kota India, dinyatakan positif, menurut kepala menteri kota itu pada Minggu (18/4).

Warga New Delhi lewat media sosial mengeluhkan kurangnya tabung oksigen, tempat tidur rumah sakit serta obat-obatan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (20/4/2021).

"Kekhawatiran yang lebih besar adalah dalam 24 jam terakhir, tingkat positif telah naik menjadi sekitar 30 persen dari 24 persen," kata Arvind Kejriwal dalam konferensi pers.

"Kasus-kasus naik tajam. Tempat tidur terisi dengan cepat," katanya.

Angka infeksi di India telah meningkat. Jumlah kasus baru mencapai rekor terbanyak pada Sabtu (17/4), yaitu 261.394.

Begitu pula tingkat rata-rata kasus baru dalam tujuh hari yang kini menjadi hampir 1.430.000, menurut Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins.

Dengan sekitar 14,8 juta warga yang terinfeksi COVID-19, India adalah negara kedua dengan kasus terbanyak di dunia, setelah AS, dengan 31.6 juta kasus.

Menurut John Hopkins, India baru memvaksinasi lebih dari 1 persen populasinya.

Saksikan Video Berikut Ini:

Faktor Gelombang Kedua COVID-19

FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Seorang pria dengan gejala COVID-19 melakukan perjalanan dengan ambulans menuju Rumah Sakit Pemerintah Gandhi di Hyderabad, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)

Menurut para ahli, pembukaan ekonomi secara penuh setelah penguncian yang melumpuhkan tahun lalu, festival keagamaan massal, dan demonstrasi politik di negara bagian yang mengadakan pemilihan, telah memperburuk infeksi pada gelombang kedua.

Hampir satu juta umat memadati tepi Sungai Gangga di kota utara Haridwar pada Senin (12/4) untuk bergabung dalam festival Kumbh Mela atau festival kendi selama berbulan-bulan, hingga mempertaruhkan lonjakan infeksi.

"Kerumunan di sini melonjak ... polisi terus-menerus mengimbau orang-orang untuk menjaga jarak sosial," kata pejabat polisi Sanjay Gunjyal kepada Reuters di situs tersebut.

Pemilihan juga dijadwalkan di empat negara bagian besar bulan ini, dengan Perdana Menteri Narendra Modi akan melakukan perjalanan ke negara bagian timur Benggala Barat untuk mengatasi demonstrasi yang akan menarik ribuan orang. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya