Liputan6.com, Tokyo - Panitia Olimpiade Tokyo 2021 dan Paralimpiade berkata mencari 500 perawat untuk membantu acara olahraga internasional itu. Ini menjadi tantangan sulit karena Jepang sedang sibuk oleh pandemi COVID-19.
Dilansir Kyodo, Selasa (27/4/2021), Jepang sedang kedatangan gelombang baru COVID-19. Total kematian telah tembus 10 ribu.
Advertisement
Baca Juga
Panitia Olimpiade Tokyo telah mengirim permintaan ke Asosiasi Perawat Jepang terkait kebutuhan perawat ini. CEO Organising Committee Olimpiade Tokyo, Toshiro Muto, ingin supaya kebutuhan pihak Olimpiade tidak menyulitkan sistem kesehatan.
"Premis dasarnya adalah agar tidak menyebabkan dampak negatif ke sistem medis lokal," ujar mantan Gubernur Bank of Japan itu.
Olimpiade Musim Panas Tokyo 2021 akan digelar kurang dari tiga bulan lagi. Saat ini, pemerintah Jepang sedang berusaha menjinakan lonjakan kasus COVID-19.
Perdana Menteri Yoshihide Suga telah menetapkan adanya situasi darurat hingga 11 Mei 2021 di Tokyo, serta prefektur Osaka, Kyoto, dan Hyogo.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Olimpiade Tokyo 2021 Terancam Batal jika COVID-19 Makin Parah
Olimpiade Tokyo 2021 masih berpotensi dapat dibatalkan apabila situasi COVID-19 semakin buruk. Hal itu disampaikan orang nomor dua di partai berkuasa Jepang.
"Jika tidak mungkin, maka itu (Olimpiade Tokyo 2021) seharusnya dibatalkan," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal Jepang, Toshihiro Nikai, seperti dilaporkan Kyodo, Kamis (15/4/).
Pembatalan dapat terjadi apabila Olimpiade 2021 dianggap bertanggung jawab dalam penyebaran infeksi COVID-19. Namun, Nikai percaya bahwa Olimpiade dapat terus berlanjut.
Komite Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo rencananya akan menyewa sekitar 300 ruang hotel untuk para atlet dan staf yang mengidap COVID-19. Hotel itu digunakan bagi pasien yang tak butuh perawatan di rumah sakit.
Saat ini Jepang sedang menghadapi gelombang keempat COVID-19. Jam-jam bisnis untuk restoran dan bar di Tokyo dan beberapa prefektur lain mulai dibatasi.
Advertisement