Dubes Rusia Kaget Brasil Tolak Vaksin Sputnik V, Curiga Ada Intervensi AS

Dubes Rusia Lyudmila Vorobyova mengaku kaget Brasil tolak vaksin Sputnik V. Ia menduga ada intervensi Amerika Serikat (AS).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 28 Apr 2021, 19:23 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 14:00 WIB
Aksi Captain America Berupaya Cegah Penularan COVID-19 pada Anak-Anak
Petugas polisi militer Everaldo Pinto, berkostum superhero Captain America, menyapa anak-anak di tengah pandemi COVID-19 di Petropolis, Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (15/4/2021). Pinto memberitahu anak-anak tentang perlunya melindungi diri dari virus corona. (AP Photo/Silvia Izquierdo)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas kesehatan di Brasil menolak penggunaan vaksin Sputnik V. Impor vaksin buatan Rusia itu diminta agar diblokir.

The Moscow Times menyebut data vaksin Sputnik V masih kurang untuk memastikan keamanannya, alhasil pemerintah daerah di Brasil tak bisa memperoleh vaksin ini. Rusia lantas protes karena jutaan dosis Sputnik V sudah dipakai dan terbukti aman. 

Duta Besar Rusia di Indonesia, Lyudmila Vorobyova, juga kaget atas langkah Brasil. Ia menyebut rakyat biasa akan dirugikan oleh "permainan politik ini" karena bisa sakit dan meninggal karena tak dapat vaksin.

"Sejauh ini tidak ada keraguan tentang efisiensi atau keamanan dari vaksin ini. Keputusan regulator di negara ini (Brasil) sangatlah mengagetkan, terutama mengingat situasi COVID-19 di Brasil yang jauh dari bagus," ujar Madam Vorobyova dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/4/2021).

Kasus COVID-19 di Brasil kini adalah nomor tiga di dunia dengan total 14,4 juta kasus. Keputusan regulator Brasil dianggap menyulitkan daerah-daerah di Brasil yang tak punya cukup pasokan vaksin.

Dubes Rusia berkata pelarangan vaksin ini "murni keputusan politik." Ada pula kecurigaan dari pihak Rusia bahwa negara asing melakukan intervensi ke Brasil. Rusia menduga ada campur tangan AS agar Brasil tak memakai vaksin Sputnik V.

"Tentunya ada pengaruh dari luar, dari Amerika Serikat. Kami tahu ada tekanan pada Brasil agar tidak menggunakan vaksin Rusia. Itulah contoh bagaimana isu vaksin ini digunakan untuk mencapai tujuan politik," ujar Dubes Vorobyova.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Brasil Larang Vaksin Sputnik V

Brasil Bangun Patung Yesus Raksasa Baru, Lebih Tinggi dari Patung Rio de Janeiro
Pemandangan patung raksasa Yesus baru yang sedang dibangun di Encantado, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, pada 9 April 2021. Ide pembangunan patung tersebut dicetuskan oleh politisi lokal Adroaldo Conzatti, yang meninggal pada Maret karena Covid-19. (SILVIO AVILA/AFP)

Pihak Vaksin Sputnik V melalui Twitter turut menegaskan bahwa keputusan regulator kesehatan Brasil adalah bersifat politis, bukan ilmiah.

"(Pelarangan ini) tidak ada hubungannya dengan akses informasi atau sains," ujar akun @sputnikvaccine.

Selain itu, akun Sputnik V berkata beberapa bulan lalu pejabat kesehatan AS "mempersuasi Brasil untuk menolak vaksin COVID-19 Rusia."

Beberapa vaksin yang dipakai Brasil adalah Pfizer, Moderna, dan Sinovac. Brasil juga mendapatkan vaksin AstraZeneca dari COVAX Facility buatan Korea Selatan.

Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya