Rusia Usir 7 Diplomat Slovakia dan Sejumlah Negara Baltik

Kementerian luar negeri Rusia memerintahkan tujuh diplomat dari empat negara itu meninggalkan Moskow dalam waktu satu minggu.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2021, 13:56 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 13:56 WIB
Ilustrasi Kremlin
Ilustrasi Kremlin (Michael Parulava/Unsplash)

Liputan6.com, Moskow - Rusia pada Rabu (28/4) memerintahkan pengusiran terhadap tujuh diplomat dari Slovakia dan negara-negara Baltik: Estonia, Latvia dan Lithuania sebagai tanggapan atas pengusiran personel kedutaannya.

Kementerian luar negeri Rusia memerintahkan tujuh diplomat dari empat negara itu meninggalkan Moskow dalam waktu satu minggu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (29/4/2021).

Rusia menyatakan negara-negara itu telah menunjukkan "solidaritas semu" bersama Republik Ceko, yang pekan lalu memerintahkan pengusiran sebagian besar staf diplomatik Rusia.

Republik Ceko menuduh mata-mata Rusia terlibat dalam ledakan tahun 2014 di gudang amunisi, tuduhan yang dibantah Moskow.

Estonia, Latvia, dan Lituania, negara pengkritik Rusia paling keras, telah memisahkan diri dari Uni Soviet kemudian menjadi negara anggota Uni Eropa dan NATO pada tahun 2004.

Pada awal April 2021, Polandia mengusir tiga diplomat Rusia sebagai dukungan kepada Amerika Serikat, yang memerintahkan pengusiran 10 diplomat Rusia sekitar dua minggu lalu.

Lantaran ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2020 termasuk berpartisipasi dalam peretasan SolarWind di jaringan komputer pemerintah AS.

Rusia membalas itu dengan memerintahkan lima diplomat Polandia untuk meninggalkan negaranya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Perselisihan Moskow dan Praha

Suasana Berbeda Tahun Baru 2020 dan 2021 di Dunia
Gambar kombo menunjukkan kembang api di atas Kremlin dan Menara Spasskaya di Lapangan Merah yang hampir kosong selama perayaan Tahun Baru di Moskow, Rusia 31 Desember 2020 dan di bawahnya, file foto diambil dari sudut yang sama 31 Desember 2019. (AP Photo/Pavel Golovkin, Denis Tyrin)

Republik Ceko, Kamis (22/4), memerintahkan Rusia untuk menarik lebih banyak stafnya dari kedutaannya di Praha seiring dengan perselisihan antara kedua negara yang memanas.

Pekan lalu, Praha mengusir 18 anggota staf kedutaan itu dengan menyebut mereka perwira intelijen.

Perselisihan itu berawal dari tuduhan Ceko bahwa mata-mata Rusia berada di balik ledakan mematikan di gudang senjata Ceko pada 2014. Mereka mengklaim mata-mata itu juga bagian dari unit khusus yang mencoba membunuh agen ganda di Inggris.

Rusia membantah tuduhan itu dan minggu lalu dan mengusir 20 diplomat Ceko.

Menteri Luar Negeri Ceko yang baru diangkat, Jakub Kulhanek, Kamis (22/4), mengumumkan Rusia harus menyesuaikannya dengan jumlah staf Ceko di Moskow. Ini berarti hingga akhir Mei, sekitar 60 orang meninggalkan Praha berdasarkan perintah pengusiran itu.

"Kami akan membatasi jumlah diplomat di kedutaan Rusia di Praha sesuai jumlah staf kedutaan kita di Moskow saat ini," kata Kulhanek. Seorang juru bicara kementerian mengatakan keputusan itu termasuk para diplomat dan staf lainnya.

Awal pekan ini, Praha mendesak NATO dan sekutu Eropa lainnya untuk mengambil tindakan pembalasan terhadap Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (22/4), mengatakan akan membalas pengusiran tersebut

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya