Pantau Deteksi Ancaman Pandemi, WHO Bakal Bangun Pusat Peringatan Dini di Jerman

WHO bakal mendirikan kantor baru di Jerman. Dengan harapan dapat mencegah pandemi berikutnya.

diperbarui 07 Mei 2021, 10:23 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2021, 10:23 WIB
WHO Umumkan Virus Corona Pandemi Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)

Berlin - Guna memantau ancaman pandemi COVID-19 yang muncul, WHO bakal mendirikan kantor baru di Jerman. Dengan harapan dapat mencegah pandemi berikutnya. Kantor Intelijen Pandemi dan Epidemi akan berlokasi di Berlin.

"Virus bergerak cepat. Tapi data bisa bergerak lebih cepat," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, Rabu 5 Mei 2021.

Seperti dikutip dari DW Indonesia, Jumat (7/5/2021), pusat peringatan dini pandemi di Jerman itu akan menjadi pusat data global untuk mendeteksi ancaman pandemi yang bakal muncul.

Kantor baru WHO itu dinamakan WHO Hub for Pandemic and Epidemic Intelligence. Rencananya akan mulai beroperasi di Berlin pada bulan September tahun ini.

"Pusat itu akan menganalisis data untuk memprediksi, mencegah, mendeteksi, mempersiapkan, dan menanggapi risiko di seluruh dunia", kata Tedros Adhanom Ghebreyesus lebih lanjut.

Kantor ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama antar negara dan lembaga ilmiah dalam hal pandemi dan epidemi.

Mendeteksi Pandemi dan Epidemi Lebih Awal

Pusat Intelijen Pandemi dan Epidemi WHO terutama harus bisa mendeteksi sinyal pandemi lebih awal dari sistem yang ada saat ini.

"Pandemi COVID-19 telah menunjukkan adanya celah dalam sistem global untuk intelijen pandemi dan epidemi," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan.

"Akan semakin banyak virus yang bermunculan yang berpotensi memicu epidemi atau pandemi,” lanjutnya. Dengan informasi yang tepat, negara dan komunitas dapat selangkah lebih maju menghadapi risiko yang muncul dan menyelamatkan nyawa."

Laporan terakhir WHO tentang asal-usul pandemi Virus Corona COVID-19 menemukan, virus itu mungkin sudah ada sejak September 2019, jauh sebelum eksistensinya secara resmi diumumkan oleh WHO.

Saksikan Juga Video Ini:

Berlin jadi Pusat Penelitian Penyakit Menular

Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)
Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, selama ini Berlin sudah menjadi pusat penelitian kesehatan, dengan lembaga riset untuk penyakit menular seperti Robert Koch Institute (RKI).

"Jika keahlian itu sekarang dilengkapi dengan WHO Hub, kami akan menciptakan lingkungan yang unik untuk penelitian pandemi dan kesehatan di Berlin.  Ada ekosistem di mana wawasan penting yang berorientasi pada tindakan akan muncul bagi pemerintahan dan para pemimpin di seluruh dunia," kata Angela Merkel dalam pesan video.

Kanselir Jerman itu mengatakan, kantor baru itu akan mempertemukan sektor pemerintah, akademik dan swasta.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, sistem global saat ini "tidak cukup siap" untuk menangani wabah, mutasi patogen, infeksi populasi yang sebelumnya tidak terpengaruh, dan penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia.

Jerman akan menyediakan dana 30 juta euro sebagai pembiayaan awal, sementara anggaran operasionalnya masih dalam pembahasan.

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya