Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengajak dunia internasional serta negara-negara Muslim untuk mengambil tindakan tegas terhadap aksi Israel terhadap Palestina. Konflik Israel-Palestina sedang kembali panas pada beberapa hari terakhir.
"Saya mengundang seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, untuk mengambil aksi efektif terhadap serangan-serangan Israel kepada Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, dan rumah rakyat Palestina," ujar Erdogan via Twitter, dikutip Selasa (11/5/2021).
Advertisement
Baca Juga
Pada hari Minggu kemarin, Erdogan juga melancarkan kecaman kepada Israel yang menyerang Palestina. Ia menyebut serangan-serangan ke Masjid Al-Aqsa terjadi setiap Ramadhan.
Erdogan berjanji bahwa Turki akan membela Palestina setiap saat. Tak hanya memakai Bahasa Inggris, Erdogan menyampaikan kecamannya dengan Bahasa Ibrani.
אנו מגנים בחריפות את ההתקפות המתועבות של ישראל נגד הקיבלה הראשונה שלנו מסגד אל אקסא , המתרחשות למרבה הצער, בכל חודש רמדאן. כטורקיה, אנו נמשיך לעמוד לצד אחינו ואחיותינו הפלסטינים בכל הנסיבות.
— Recep Tayyip Erdoğan (@RTErdogan) May 8, 2021
"Sebagai Turki, kami akan terus berdiri bersama saudara dan saudari kami dari Palestina dalam setiap kesempatan," ujar Erdogan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Jokowi: Indonesia Kutuk Pengusiran Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, Indonesia mengutuk tindakan pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur disertai kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa. Dia menekankan kejadian tersebut tidak boleh diabaikan.
"Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel," kata Jokowi melalui akun twitternya @jokowi, Senin (10/5/2021).
"Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina," sambung Jokowi.
Sebelumnya dilaporkan bentrokan meletus antara pengunjuk rasa Palestina dan polisi Israel di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu 8 Mei 2021, ketika puluhan ribu jamaah Muslim bersembahyang pada malam suci Islam Lailatul Qadar.
Sedikitnya 80 orang terluka, termasuk anak di bawah umur dan satu tahun, dan 14 orang dibawa ke rumah sakit, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Sementara polisi Israel mengatakan satu petugas terluka.
Advertisement