Inggris Perluas Vaksinasi COVID-19 Guna Lindungi Warganya dari Varian B1617

Inggris akan memperluas program vaksin COVID-19 sebagai bentuk perlindungan dari varian B1617 asal India.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Mei 2021, 10:01 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2021, 10:01 WIB
FOTO: Virus Corona COVID-19 Infeksi 73 Juta Orang di Seluruh Dunia
Denzel Kennedy seorang resepsionis lini depan menerima suntikan vaksin virus corona COVID-19 Pfizer BioNtech di Hurley Clinic, London, Inggris, Senin (14/12/2020). Kasus COVID-19 di Inggris mencapai 1.869.666 kasus, dan 64.402 orang meninggal dunia. (Aaron Chown/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, London - Pemerintah lokal Inggris mengatakan bahwa pihaknya akan memperluas program vaksinasi COVID-19 guna mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19 varian B1617 dari India. 

Dosis vaksin kedua dapat diajukan dan pembatasan lokal diberlakukan untuk membantu mengatasi varian India di daerah yang paling parah terkena dampak. Demikian seperti mengutip laman BBC, Jumat (14/5/2021). 

Menteri Vaksin Nadhim Zahawi mengatakan Inggris akan "melenturkan" program suntikannya ke tempat yang paling baik digunakan. Ini juga bisa termasuk memvaksinasi orang yang lebih muda dalam rumah tangga multi-generasi, katanya kepada BBC.

Kementerian Kesehatan Inggris telah mencatat 1.313 kasus Inggris dari varian India.

Angka yang dirilis pada hari Kamis meningkat lebih dari dua kali lipat dari 520 kasus yang dicatat oleh PHE hingga 5 Mei.

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) mengatakan "belum ada bukti kuat yang menunjukkan varian ini memiliki dampak yang lebih besar pada keparahan penyakit atau menghindari vaksin".

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembatasan Tetap Berlaku

FOTO: Suasana Pagi Pertama Lockdown Nasional Ketiga di Inggris
Orang-orang berjalan melintasi Jembatan London pada pagi pertama penerapan lockdown nasional ketiga di Kota London, Inggris, 5 Januari 2021. Inggris memasuki lockdown nasional ketiga sejak pandemi virus corona COVID-19 dimulai. (AP Photo/Matt Dunham)

Selain itu, dikatakan pula para menteri "tidak dapat mengesampingkan pemberlakuan kembali pembatasan ekonomi dan sosial di tingkat lokal atau regional jika bukti menunjukkan mereka perlu untuk menahan atau menekan varian yang lolos dari vaksin".

Selain itu, para menteri juga mempertimbangkan untuk mengajukan dosis kedua bagi orang-orang yang memenuhi syarat.

Pada Kamis (13/5), Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan pelonggaran lockdown yang direncanakan Inggris tidak dapat dilanjutkan.

Pelonggaran besar berikutnya dari pembatasan akan berlangsung pada 17 Mei. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya