Liputan6.com, Damaskus - Serangan udara Israel menggempur Suriah tengah pada Selasa malam 8 Juni waktu setempat.
Laporan kantor berita Suriah, SANA mengatakan bahwa "ledakan terjadi di Damaskus" sebelum menambahkan bahwa pertahanan udara negara itu telah diaktifkan untuk melawan "agresi Israel".
Baca Juga
Kantor berita itu juga menyebutkan, bahwa pesawat-pesawat Israel tiba dari wilayah udara Lebanon.
Advertisement
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kepada kantor berita AFPÂ bahwa setidaknya ada 11 anggota pasukan pro-pemerintah yang tewas akibat serangan udara tersebut.
"Setidaknya tujuh tentara dan empat milisi Pasukan Pertahanan Nasional tewas," kata kepala SOHR, Rami Abdul Rahman, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (10/6/2021).
Menurut pemantau perang yang berbasis di Inggris, serangan itu menargetkan posisi angkatan udara di dekat desa Khirbet al-Tin di pinggiran Homs, serta gudang senjata milik gerakan Hezbollah Lebanon.
Sementara itu, militer Israel, yang jarang mengakui serangan individu terhadap Suriah, menolak mengomentari "laporan di media asing."
Korban Tewas Perang di Suriah Capai 500 Ribu Jiwa
Sejak perang di Suriah terjadi pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di wilayah negara tersebut.
Serangan itu menargetkan posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan gerakan Hezbollah Lebanon.
Perang selama satu dekade itu telah menelan sedikitnya 500.000 jiwa dan jutaan warga lainnya mengungsi.
Advertisement