Liputan6.com, New York - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (16/6), memastikan kepada Kongres bahwa ia akan memantau dan menindak apa yang disebutnya "pengaruh tidak baik" China terhadap lembaga dunia itu.
"China bersikap agresif dan memaksa dalam memanfaatkan kekuatannya di PBB," kata Dubes Linda Thomas-Greenfield kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (18/6/2021).
Ditambahkannya, Beijing memberlakukan sebuah "pendekatan yang otoriter terhadap multilateralisme."
Advertisement
Thomas-Greenfield mengacu pada serangkaian tindakan, termasuk pengaruh China di tiga organisasi PBB di mana warga mereka berperan, dan pemanfaatan diplomasi vaksin COVID-19 oleh Beijing untuk menekan negara-negara yang lebih miskin.
"Kami akan melawan secara keras terhadap usaha-usaha seperti itu," katanya.
Dia mendesak para anggota Kongres agar melakukan investasi di PBB guna memulihkan pengaruh AS di sana, yang menurun selama masa pemerintahan Trump.
"Musuh-musuh dan pesaing-pesaing kita melakukan investasi di PBB. Kita tidak bisa bersaing kecuali kalau kita melakukan hal itu pula," kata Thomas Greenfield.
Â
Soal Uighur
Lebih dari 40 anggota Kongres menanyai diplomat veteran itu selama lebih dari empat jam ketika berlangsung sidang dengar seputar prioritas pemerintahan Biden untuk terlibat dengan PBB.
Banyak dari mereka mengungkapkan keprihatinan dengan persekusi minoritas Muslim Uighur di Provinsi Xijiang, China.
Kelompok-kelompok HAM telah menuduh China mengirim lebih dari satu juta warga Uighur ke kamp-kamp tahanan. China mengatakan fasilitas itu dimaksudkan sebagai "pusat pendidikan kejuruan" dan untuk mencegah penyebaran ekstremisme keagamaan dan serangan teroris.
Advertisement