Liputan6.com, Burundi - Seekor buaya pemakan manusia yang dikabarkan telah membunuh 300 orang di Afrika Timur diperkirakan sedang berkeliaran.
Dikutip dari Indy100, Minggu (20/6/2021), buaya bernama Gustave itu dilaporkan bertanggung jawab atas kematian ratusan penduduk setempat di negara Burundi.
Gustave memiliki berat lebih dari satu ton dan panjangnya sekitar enam meter. Karena hal tersebut dan sejarahnya yang mengerikan, pemburu profesional pun menjadi takut kepadanya.
Advertisement
Setiap kali ia terlihat, lebih banyak kematian akan dilaporkan di daerah tersebut.
Para ilmuwan bahkan telah mempelajari reptil raksasa itu selama bertahun-tahun dan memperkirakan usianya berkisar antara seratus hingga 60 tahun.
Upaya Penangkapan Gagal Total
Menurut legenda, Gustave telah ditembak tiga kali oleh pemburu yang mencoba menangkapnya, tetapi ia selamat setiap kali walau memiliki luka-luka.
Ia diberi nama Galia oleh pemburu Prancis Patrice Faye yang tinggal di Burundi selama bertahun-tahun dan telah berusaha menangkap buaya untuk dipelajari.
Pada 2002, Faye membuat jebakan panjang yang harus diangkut oleh 40 orang, tetapi Gustave tidak bisa dibawa.
"Kami menempatkan perangkap ke dalam Ruzizi, memasukkan umpan ke dalam Ruzizi, memasukkan umpan ke dalam dan menghabiskan sepanjang malam di sungai dengan kamera," jelas Faye.
"Tapi itu gagal total. Buaya itu diarak di luar kandang, menggoda kami, dan kami tidak bisa menangkapnya."
"Ia sangat besar," katanya saat membahas ukuran buaya tersebut. "Ia tiga kali lebih besar dari buaya lain di Burundi."
"Dia tidak terlalu cepat dan tidak bisa memakan apa yang dimakan buaya lain di Burundi -- ikan dan mamalia kecil. Dia menyerang mangsa yang lambat yang mudah ditangkap."
Pada 2014, sebuah film dokumenter berjudul Menangkap Buaya Pembunuh dirilis, memperlihatkan sejumlah upaya sia-sia yang dilakukan oleh Faye untuk menangkap Faye.
Dalam tiga bulan ia di sana, Faye menyimpulkan bahwa buaya tersebut telah memakan 17 orang.
"Saya menghitung bahwa jika ia telah membunuh orang selama 20 tahun pada tingkat ini, ia akan memakan lebih dari 300 orang."
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement