Kasus COVID-19 Meningkat, Myanmar Akan Beli Tambahan Vaksin dari Rusia dan China

Myanmar sedang memproses untuk membeli lebih banyak vaksin COVID-19 buatan Rusia dan China.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Jun 2021, 17:52 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 17:52 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)
Ilustrasi vaksin COVID-19 Rusia Sputnik-V (AFP)

Liputan6.com, Yangon - Myanmar sedang menegosiasikan pembelian tujuh juta dosis vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia RIA, Jenderal Senior Myanmar Min Aung Hlaing mengatakan bahwa negara itu awalnya berencana untuk membeli dua juta dosis vaksin, dan kini ingin menambahkannya menjadi tujuh juta dosis.

"Kami telah melakukan negosiasi untuk membeli lebih banyak dari Rusia," kata Min Aung Hlaing, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (30/6/2021).

Namun, Min Aung Hlaing tidak menyebut apakah vaksin COVID-19 Rusia yang dipesan itu adalah vaksin Sputnik V atau vaksin Sputnik Light single-shot.

Min Aung Hlaing, yang baru saja kembali dari perjalanannya ke Rusia, mengatakan bahwa India, yang awalnya memasok sebagian besar vaksin dari Myanmar, tidak dapat memberikan lebih banyak dosis karena lonjakan kasus Virus Corona di wilayahnya.

"China juga telah mengirimkan beberapa vaksin dan kami juga telah menggunakannya. Kami juga akan melanjutkan negosiasi dengan China," ungkap Min Aung Hlaing.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Myanmar Hadapi 155.697 Kasus COVID-19

Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)

Myanmar telah mencatat 155.697 kasus dan 3.320 kematian akibat Virus Corona COVID-19, menurut data kementerian kesehatan negara itu.

Tetapi infeksi baru COVID-19 di Myanmar telah melonjak bulan ini, meningkatkan kekhawatiran akan gelombang infeksi yang jauh lebih besar.

Banyak dari infeksi baru telah dilaporkan di dekat perbatasan  Myanmar dengan India.

Beberapa ahli kesehatan mengatakan tingkat infeksi di Myanmar sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi mengingat kegagalan dalam tes sejak peristiwa kudeta pada 1 Februari lalu.

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin COVID-19 Dipastikan Aman

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya