Liputan6.com, Ruili - Pihak berwenang di provinsi Yunnan, China daerah barat daya, memberlakukan lockdown di kota Ruili  pada Rabu (7/7/2021), dengan menutup sebagian besar bisnis dan mengharuskan penduduk untuk tetap berada di rumah karena wabah COVID-19.
Dikutip dari CNA, kota yang berbatasan dengan Myanmar itu melaporkan 15 kasus baru COVID-19 yang beredar secara lokal pada Selasa 6 Juli 2021.
Baca Juga
Dua dari kasus yang dikonfirmasi hari itu sebelumnya telah diidentifikasi sebagai kasus tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi.
Advertisement
13 lainnya diidentifikasi melalui pengujian massal di kota Ruili, Komisi Kesehatan Provinsi Yunnan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Kasus-kasus positif ini termasuk warga negara China dan Myanmar di kota tersebut, di mana ada perdagangan lintas batas yang aktif.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan meningkatkan kontrol perbatasan.
Lockdown yang sudah berlaku sejak tengah malam waktu setempat menutup semua bisnis dan lembaga publik kecuali rumah sakit, apotek, dan toko-toko penting seperti swalayan.
Otoritas provinsi telah mencegah individu meninggalkan atau memasuki Ruili tanpa izin khusus sejak Senin 5 Juli 2021.
Â
Kembalinya Wabah COVID-19 sejak Juni
Provinsi Yunnan juga melaporkan dua kasus baru tanpa gejala yang ditularkan secara lokal pada Selasa, dan satu kasus baru tanpa gejala yang diimpor dari luar negeri.
Wabah COVID-19 terakhir terjadi di China di provinsi Guangdong selatan pada pertengahan Juni.
Secera keseluruhan, China melaporkan 57 kasus COVID-19 baru pada hari Selasa. Jumlah kasus baru tanpa gejala juga bertambah dari 42 dari 25 kasus sehari.
Angka tersebut adalah perhitungan infeksi harian tertingi sejak 30 Januari 2021.
Â
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement