Liputan6.com, Kohistan - Sembilan warga China menjadi korban ledakan bus di Pakistan. Insiden ini terjadi di distrik Kohistan, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Rabu (14/7/2021).
Dilaporkan DW.com, bus itu sedang mengantar pekerja konstruksi China dan Pakistan yang bekerja di proyek hydropower. Ada juga dua tentara Pakistan dan dua warga lokal yang tewas.
Advertisement
Bus yang meledak itu terbalik ke tepi sungai. Korban luka-luka mencapai 39 orang.
Kementerian Luar Negeri berkata ledakan itu terjadi karena kebocoran gas dan bukan serangan militan. Akan tetapi, pihak Kedutaan Besar China menilai ada serangan bom.
"Sebuah proyek perusahaan China mengalami serangan yang menyebabkan kematian warga-warga China," ujar pernyataan Kedubes China di Pakistan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
China Minta Ada Hukuman Berat
Pihak China meminta agar Pakistan memberikan "hukuman berat" kepada pihak penyerang.
Investigasi sedang berlangsung, dan Kementerian Luar Negeri berpesan kepada Pakistan agar melakukan investigasi, serta dengan tulus melindungi keselamatan personal, institusi, dan proyek-proyek China.
China juga meminta agar perusahaan-perusahaan dari negara mereka untuk memperkuat prosedur-prosedur keamanan di Pakistan usai insiden ledakan ini.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun sebelumnya militan yang terkait Taliban juga pernah menarget kepentingan-kepentingan China di Pakistan.
Proyek ini merupakan bagian dari China-Pakistan Economic Corridor (CPEC). Total proyek hydroelectric tersebut mencapai sekitar Rp 900 triliun.
Advertisement