Liputan6.com, Nagoya - Seorang atlet angkat beban dari Uganda melarikan diri dari tempat latihan Olimpiade Tokyo 2021 di Izusimano, Prefektur Osaka. Ia ternyata ingin tinggal di Jepang karena tak kuat berada di Uganda.
Atlet muda bernama Julius Ssekitoleko (20) meninggalkan catatan di kamar hotelnya mengenai niatnya bekerja di Jepang.
Advertisement
Menurut laporan Kyodo, Sabtu (17/7/2021), Julius menulis bahwa ia tidak ingin pulang ke Uganda karena kehidupan di negara asalnya sulit. Ia juga meminta ke anggota delegasi Uganda untuk menyerahkan barang-barangnya ke istrinya.
Julius diketahui menghilang pada Jumat siang (26/7). Rekan satu timnya terakhir melihat Julius pada sekitar 12.30 siang, namun ia tak ada di hotel ketika akan dites COVID-19.
Ia ternyata membeli sebuah tiket shinkansen menuju Nagoya yang jaraknya 200 kilometer jauhnya. Nagoya adalah salah satu kota di Jepang dengan warga Uganda terbanyak dengan jumlah 150 orang.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Masih Dicari
Delegasi Uganda turut membantu mencari atlet yang hilang itu. Julius sempat mengangkat telepon ketika dihubungi timnya, namun ia ogah bicara.
Chef de mission dari delegasi Uganda, Beatrice Ayikoru, berkata seharusnya Julius pulang bersama pelatihnya pada Selasa pekan depan karena tidak bisa ikut Olimpiade, namun ia menghilang.
Ayikoru menekankan bahwa para atlet Uganda telah dimina menghormati regulasi imigrasi di Jepang.
"Kami, selama briefing tim reguler di Uganda dan Jepang, menekankan inter alia terkait perlunya menghormati regulasi-regulasi imigrasi di Jepang dan tidak meninggalkan camp tanpa izin," ujar Beatrice Ayikoru.
Sejauh ini, ada dua anggota tim Uganda yang positif COVID-19. Namun, Ayikoru menolak mengungkap apakah Julius adalah salah satunya karena terkait privasi.
Advertisement