Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Jepang melonjak hingga tembus sejuta di tengah Olimpiade Tokyo 2020. Kekhawatiran muncul bila sistem kesehatan bakal kolaps.Â
Tokyo merupakan episentrum kasus baru di Jepang. Kasus harian pekan ini tembus rekor lima ribu kasus.Â
Advertisement
Meski begitu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga tidak menganggap lonjakan kasus ini akibat Olimpiade Tokyo.Â
Kabar mengenai lonjakan kasus di Jepang menjadi sorotan pembaca kanal global Liputan6.com, Sabtu (7/8/2021).
Ada juga berita menarik tentang pemuda Surabaya yang bekerja di militer AS. Ia menceritakan benefit yang didapat, mulai dari skill, pengalaman, hingga jaminan kesehatan.
Berikut daftar artikelnya:
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Sistem Kesehatan Jepang
Pada Kamis (5/8), kasus harian di Jepang menembus rekor baru hingga 15.249. Kasus di Tokyo tembus 5.042.
Menurut laporan Kyodo, Jumat (6/8/2021), ada tambahan 4.515 kasus baru di Tokyo. Ini menjadikan total kasus di Tokyo sekitar 235 ribu kasus, tertinggi di Jepang.
Meski demikian, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga membantah bahwa kenaikan kasus akibat Olimpiade. "Saya tidak memandang bahwa Olimpiade Tokyo membawa penyebaran virusnya," ujarnya.Â
Â
Â
Advertisement
2. Kisah Jovan
Seorang pemuda asal Surabaya bernama Jovan Zachary Winarno sukses menjadi tentara angkatan laut di Amerika Serikat. Padahal sebelumnya ia hanya ingin melanjutkan kuliah di negeri Paman Sam tersebut.Â
Sebelum berangkat ke pelatihan, Jovan pamit kepada orangtuanya dan meninggalkan pesan terakhir selama dua bulan ke depan untuk menjalani pelatihan. Di mana, dirinya mau tidak mau harus terbangun sekitar jam 4 pagi dan tidur pukul 10 malam waktu setempat. Sesekali Jovan juga mendapatkan tugas untuk berjaga malam sekitar 2-4 jam.Â
Â
3. KBRI Kuala Lumpur Sebar Bantuan ke WNI yang Isoman
Kasus harian COVID-19 di Malaysia pada Kamis, 5 Agustus melonjak hingga 20.596. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur pun terus melakukan pemantauan terhadap kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia.
"Kondisi pandemi COVID-19 di Malaysia saat ini masih terus menunjukkan tren kasus baru yang cukup tinggi," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, Jumat (6/8/2021).Â
Â
Advertisement