Pembunuhan 3 Kucing Positif COVID-19 di China Tuai Kontroversi

Kucing-kucing yang terinfeksi itu milik pasien COVID-19, dikonfirmasi yang tinggal di Harbin, China timur laut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Sep 2021, 18:59 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 17:33 WIB
Ilustrasi Kucing
Ilustrasi Kucing (pixabay.com)

Liputan6.com, Harbin - Pembunuhan tiga kucing peliharaan di China yang dinyatakan positif COVID-19 telah menimbulkan kecaman publik.

Kucing-kucing itu milik pasien terkonfirmasi COVID-19 yang tinggal di Harbin, China timur laut. Dikutip dari laman South China Morning Post, Kamis (30/9/2021) wanita yang diketahui bermarga Liu itu tertular virus COVID-19 pada 21 September dan dirawat di rumah sakit.

Ia meninggalkan kucingnya di rumah dengan banyak makanan dan air, dan pekerja masyarakat membantu merawat mereka, The Beijing News melaporkan.

Kemudian, dia menerima pemberitahuan dari pekerja kesehatan bahwa kucingnya telah dites positif terkena Virus Corona COVID-19.

"Karena tidak ada contoh perawatan kucing sebelumnya, mereka ingin membunuh kucing itu dan ingin saya memberi mereka izin tertulis, saya tidak setuju," kata Liu menambahkan bahwa dia ingin kucing peliharaannya mendapatkan perawatan.

Kemudian, pekerja komunitas mengatakan bahwa tidak ada perawatan profesional yang tersedia untuk hewan dan mereka memberi tahu Liu bahwa kucing-kucing itu akan di-eutanasia.

Kemudian, kucing-kucing itu akhirnya dibunuh oleh petugas China, demikian laporan dari The Beijing News.

"Saya tidak pernah ingin menyalahkan siapa pun, saya hanya ingin memberi mereka kesempatan untuk tetap hidup, tetapi kesempatan itu tidak pernah diberikan," tulis Liu di Weibo.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kontroversi

Ilustrasi kucing persia |  Carolina Castilla Arias dari Pexels
Ilustrasi kucing persia | Carolina Castilla Arias dari Pexels

Kasus ini menuai kontroversi publik. Beberapa mendukung penghentian, mengatakan itu untuk kebaikan yang lebih besar.

Tahun lalu, pakar veteriner pemerintah Hong Kong yang mengamati dan menguji 52 hewan di bawah karantina menyimpulkan bahwa hewan peliharaan tidak memainkan peran signifikan dalam menyebarkan Virus Corona COVID-19.

Dokter hewan di Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi menguji 32 anjing, 18 kucing, dan dua hamster yang dikarantina untuk periode yang berbeda-beda sejak Februari 2021, hanya dua anjing dan satu kucing yang dinyatakan positif terkena virus.

Mereka menyimpulkan bahwa hewan peliharaan tidak mudah terinfeksi, dan tidak menularkan virus ke hewan peliharaan lain atau manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya