Pemutaran Film RI Jadi Jurus Promosi Budaya Balai Bahasa Indonesia di Canberra

Balai Bahasa Indonesia di Canberra, Australia bertekad untuk meningkatkan promosi bahasa dan budaya Indonesia.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Okt 2021, 11:25 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi bendera Indonesia
Ilustrasi bendera Indonesia (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Canberra- Bahasa Indonesia bukan sekedar bahasa persahabatan antara warga Australia dan Indonesia, tapi juga sudah menjadi bahasa penting yang perlu dipelajari oleh para pebisnis dan pegawai pemerintah Australia. Selama ini banyak pegawai pemerintah maupun pebisnis Australia yang akan ditugaskan di Indonesia mengikuti kursus bahasa Indonesia di Balai Bahasa Indonesia (BBI) Canberra.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib dan pengelola Balai Bahasa Indonesia Canberra (30/9).

Pertemuan yang merupakan penyambutan kedatangan Atdikbud yang baru ini diisi dengan perkenalan dan ramah tamah secara daring. Selama ini Balai Bahasa Indonesia (BBI) Canberra menyelenggarakan kegiatan pelatihan bahasa Indonesia yang bertempat di Indonesian Cultural Center (ICC) di Canberra.

ICC merupakan wadah yang dikelola kantor Atdikbud KBRI Canberra sebagai sarana untuk pengembangan dan promosi budaya Indonesia di Australia. Kegiatan pelatihan bahasa biasanya dilakukan pada hari kerja dari senin sampai Kamis di ICC, namun sejak adanya lockdown di Canberra, kegiatan pelatihan dilakukan secara daring.

Heath McMichael selaku ketua BBI Canberra menyampaikan harapannya untuk bisa melanjutkan kerjasama yang baik yang sudah terjalin selama ini antara BBI Canberra dan kantor Atdikbud KBRI Canberra.

"Kami sangat senang dengan kehadiran Pak Najib selaku Atdikbud yang baru, selamat datang di Canberra, semoga kita bisa menjalin kerjasama yang lebih erat lagi ke depannya", ujar Heath seperti tertuang dalam keterangan tertulis yang dikutip Jumat (1/10/2021).

Minat Belajar Bahasa Indonesia di Canberra Menurun 

Saat ini pelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di Canberra memang menurun peminatnya dan ini menjadi tantangan bersama bagi BBI dan Atdikbud yang baru. Dalam pertemuan ini Najib menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada para pengelola BBI yang telah ikut mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Australia, khususnya di Canberra.

Keberadaan BBI, menurut Najib sangat membantu pencapaian misi Atdikbud dalam mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Australia. "dengan semakin banyak masyarakat Australia yang paham budaya dan bahasa Indonesia, diharapkan akan mudah terjadi kesalingpahaman di antara masyarakat kedua negara, sehingga hubungan antara negara juga akan semakin baik karena hubungan antar masyarakatnya semakin baik", tambah Najib.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Menarik Peminat: Pemutaran Film Indonesia

Ilustrasi Bendera Indonesia
Ilustrasi Bendera Indonesia/Pixabay.com

Dalam pertemuan tersebut Heath menyampaikan, sebenarnya sudah memiliki beberapa rencana untuk mempromosikan BBI dan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Canberra, seperti adanya rencana pemutaran film Indonesia di Australian National University (ANU) Theater pada tanggal 26 September yang lalu. Namun karena adanya lockdown di Canberra maka semua agenda harus ditunda.

Sesuai rencana pemerintah Canberra, lockdown akan dicabut pada tanggal 15 oktober 2021. Namun bukan berarti setelah itu tidak ada lagi pembatasan. Pemerintah Canberra akan melakukan pelonggaran secara bertahap, seperti dibolehkannya taman dibuka untuk pertemuan sampai batas maksimum 25 orang, dibolehkannya kafe dan restoran menerima konsumen makan ditempat dengan pembatasan jumlah orang yang boleh masuk, dan lain-lain.

Untuk film Indonesia, BBI berencana akan memutarnya setelah tahun baru jika Canberra sudah benar-benar bebas.

Menurut Heath, meski November kemungkinan sudah ada banyak pelonggaran, namun akan sulit mengumpulkan orang dalam jumlah besar di bioskop. Jika pemutaran film dipaksakan pada Desember dikhawatirkan pesertanya tidak maksimal karena sudah masuk masa musim liburan di mana masyarakat Canberra biasanya akan keluar kota jika tidak ada lockdown.

Meski pemutaran film Indonesia tertunda, tapi BBI Canberra, menurut Heath tetap komit untuk terus berusaha mencari cara agar bisa mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia lebih menarik lagi di Canberra.

Pada akhir acara, Najib menyampaikan bahwa kantor Atdikbud di Canberra sangat mendukung segala upaya yang dilakukan untuk mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun masyarakat.

"Tentu saya sangat berharap banyak pada peran-peran BBI, saya mendukung penuh segala rencana positif untuk mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia di Australia, oleh karena itu kedepan kita bisa merencanakan agenda bersama agar bahasa dan budaya Indonesia semakin dikenal dan dipahami oleh masyarakat Australia”, tutup Najib.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya