Liputan6.com, Amman - Nama Raja Abdullah II disebut dalam skandal Pandora Papers. Skandal itu terkuak dari investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Pandora Papers mengklaim mengungkap nama-nama orang berkuasa yang ketahuan memiliki aset di perusahaan offshore. Perusahaan offshore Raja Abdullah ketahuan membeli 14 rumah mewah di Inggris dan Amerika Serikat.
Advertisement
ICIJ menjelaskan bahwa jasa offshore sebetulnya tidak ilegal, namun perusahaan offshore telah identik dengan aktivitas-aktivitas ilegal, seperti suap, menghindari pajak, mencuci uang, dan korupsi.
Contohnya, buronan internasional Jho Low dari Malaysia menggunakan perusahaan offshore untuk mencuci uang investasi rakyat Malaysia, yakni 1MDB.
Pengelola kekayaan Raja Abdullah II, Andrew Evans, berkata bahwa kliennya tidak perlu membayar pajak karena seorang raja. Ia juga mengatakan Raja Abdullah memiliki alasan pribadi dan keamanan untuk memiliki properti di perusahaan-perusahaan offshore.
Selain itu, kuasa hukum Raja Abdullah berkata nama perusahaan yang terkuak di Pandora Papers tidak memiliki koneksi dengan Raja Abdullah, atau sudah tidak eksis lagi. Akan tetapi, mereka menolak memberikan detail.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siapa Lagi yang Muncul di Pandora Papers?
Pandora Papers mengklaim mencatat ada 35 sosok pemimpin negara, mantan pemimpin, serta orang-orang dekat mereka yang namanya terungkap di Panama Papers.Â
Vladimir Putin jadi sorotan karena meski namanya tidak muncul, tetapi orang-orang dekatnya muncul, termasuk nama seorang wanita.Â
Svetlana Krivonogikh merupakan mantan petugas kebersihan yang dirumorkan menjalin asmara dengan Vladimir Putin. Ia kini kaya raya dan namanya muncul di Pandora Papers. Ada pula hartawan Gennady Timchenko dan Konstantin Ernst yang merupakan bagian ring satu di Kremlin.Â
Dua perdana menteri Lebanon juga muncul di Pandora Papers: Hassan Diab dan Najib Mikati.Â
Di jazirah Arab, ada nama Perdana Menteri Muhammad bin Rashid Al-Maktoum. Ia merupakan penguasa Dubai.Â
Untuk Indonesia, ICIJ tidak mencatat nama pemimpin negara, namun ada dua politisi yang berasal dari Indonesia.
Advertisement