Liputan6.com, Thiruvananthapuram - Setidaknya 26 orang telah tewas dan puluhan lainnya hilang dalam banjir yang menimpa India selatan setelah hujan lebat menyebabkan sungai meluap, memisahkan kota dan desa.
Dilansir dari laman BBC, Senin (18/10/2021), anak-anak termasuk diantara 26 orang yang tewas. Ada kekhawatiran jumlah korban yang tewas dapat meningkat karena banyak orang hilang.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa rumah hanyut dan orang-orang terperangkap di distrik Kottayam di negara bagian Kerala.
Sebuah rekaman video dari daerah tersebut menunjukkan penumpang bus yang diselamatkan setelah kendaraan mereka dibanjiri.
Hujan deras yang berlangsung berhari-hari di Kerala telah menyebabkan tanah longsor yang mematikan. Militer India telah bergabung dalam upaya penyelamatan.
Para pejabat mengatakan pada hari Minggu bahwa helikopter telah digunakan untuk membawa pasokan dan personel ke daerah-daerah di mana orang-orang terperangkap di bawah puing-puing akibat tanah longsor.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelindung Alami dari Bencana Telah Hilang
Dalam sebuah insiden tragis, sebuah keluarga beranggotakan 6 orang – termasuk seorang nenek berusia 75 tahun dan 3 orang anak – dipastikan tewas setelah rumah mereka di Kottayam tersapu, lapor kantor berita PTI.
Mayat tiga anak lainnya – yang berusia 8, 7, dan 4 tahun – ditemukan terkubur di bawah puing-puing di distrik Idduki, di mana pencarian berlanjut dan setidaknya 5 orang lainnya hilang.
Perahu-perahu nelayan digunakan untuk mengevakuasi orang-orang yang terperangkap di Kollam dan kota-kota pesisir lainnya, lantaran bagian-bagian jalan tersapi dan pohon-pohon tumbang.
#HADROps #KeralaFloodsIndian Air Force medium lift helicopters have been inducted for #floodrelief efforts in districts of #Kerala inundated due to heavy rains.#HarKaamDeshKeNaam pic.twitter.com/ZcwZRKyYZR
— Indian Air Force (@IAF_MCC) October 17, 2021
Penduduk setempat bergabung dengan tim pada hari Minggu untuk membantu menyingkirkan lumpur, baru, dan pohon yang tumbang dari daerah terdampak saat pencarian korban terus beralanjut.
Pusat-pusat pengungsian telah didirikan di berbagai daerah di seluruh negara bagian.
Tidak biasanya terjadi hujan deras yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kerala, di mana lahan basah dan danau yang dulunya berfungsi sebagai pelindung alami dari banjir telah hilang karena meningkatnya urbanisasi dan konstruksi.
Tahun 2018, sekitar 400 orang tewas dan lebih dari satu juta orang lainnya mengungsi akibat banjir terparah di Kerala dalam satu abad.
Penilaian yang dilakukan oleh pemerintah federal pada tahun yang sama menemukan bahwa negara bagian, yang memiliki 44 sungai yang mengalir melaluinya, termasuk di antara 10 yang paling rentan terhadap banjir.
Â
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement