4 November 2016: Perjanjian Paris Terkait Perubahan Iklim Mulai Diberlakukan

4 November 2016 menandai hari dimana Perjanjian Iklim Paris mulai diberlakukan untuk mengurangi emisi karbon.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi demo climate change (unsplash)
Ilustrasi demo climate change (unsplash)

Liputan6.com, Paris - Pada tanggal 4 November 2016, Perjanjian Paris Mulai berlaku.

Dilansir dari laman History, Rabu (3/11/2021), Perjanjian Iklim Paris adalah Sebuah perjanjian internasional yang bertujuan untuk menjaga suhu rata-rata global agar tidak naik lebih dari 2 derajat Celcius di tingkat pra-industri dengan mengurangi emisi karbon secara dramatis.

Negara-negara pulau kecil sangat vokal dan bersikeras pada target suhu global naik 1,5 derajat, karena mereka adalah yang paling beresiko terhadap perubahan permukaan laut.

Sementara itu, beberapa orang merasa tujuan ini terlalu tinggi. Pasalnya, suhu global pada tahun 2016 sudah mencapai 1,3 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Banyak yang berpendapat bahwa kesepakatan tersebut tidak berjalan cukup jauh dan dengan mengizinkan setiap negara menentukan targetnya sendiri membuat kesepakatannya lemah.

Meski demikian, kesepakatan ini jadi bersejarah ketika penghasil emisi terbesar di dunia – China, Amerika Serikat, Wilayah Ekonomi Eropa, dan India – semua sepakat untuk menetapkan tujuan baru untuk emisi yang lebih rendah.

Setelah Uni Eropa mengesahkan perjanjian pada 5 Oktober, Perjanjian Iklim Paris mengait cukup banyak tanda tangan untuk mulai diberlakukan pada 4 November.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


AS Sempat Keluar dan Bergabung Kembali

Warga AS Tolak Keputusan Trump Keluar dari Perjanjian Paris
Demonstran berkumpul di dekat Gedung Putih di Washington, AS, Kamis (1/6). Demonstran memprotes keputusan Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian Paris tentang perubahan iklim yang disepakati pada 2015. (AP/ Susan Walsh)

Orang-orang di seluruh dunia menyambut Perjanjian tersebut sebagai kemenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi lingkungan, seperti yang dilakukan oleh para pemimpin yang menandatanganinya.

Di Amerika Serikat, bagaimanapun, kemenangan Presiden Barack Obama ternyata berumur pendek. Lima hari setelah perjanjian tersebut berlaku, Donald Trump memenangkan pemilihan untuk menggantikan Obama.

Kurang dari setahun kemudian, yakni pada 1 Juni 2017, Trump secara resmi mengumumkan berakhirnya partisipasi AS dalam Perjanjian Paris.

Namun, Presiden Joe Biden yang kemudian menggantikan Trump kembali menandatangani perintah eksekutif untuk memasuki pakat itu pada 20 Januari 2021, hari pertamanya menjabat.

AS secara resmi bergabung kembali dengan Perjanjian Iklim Paris pada 19 Februari 2021.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya