Pekerja Medis Bunuh Anjing Peliharaan Saat Pemilik Dikarantina, Warga China Heboh

Kehebohan muncul ketika seorang pekerja medis membunuh anjing peliharaan ketika pemiliknya menjalani karantina COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Nov 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2021, 21:00 WIB
Corgi
Corgi (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Beijing - Video yang menunjukkan petugas kesehatan China membunuh seekor anjing peliharaan dengan linggis setelah pemiliknya dikirim ke karantina COVID-19 telah memicu kemarahan, dengan pengguna media sosial menyuarakan keprihatinan tentang tindakan ekstrem yang akan dilakukan otoritas lokal untuk menegakkan strategi tanpa kasus Beijing.

Pemiliknya telah diperintahkan untuk mengisolasi diri di sebuah hotel setelah kasus COVID-19 ditemukan di kompleks apartemen mereka di Shangrao, provinsi Jiangxi. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (16/11/2021).

Keesokan harinya, petugas kesehatan dengan pakaian hazmat memasuki apartemen mereka, dan rekaman keamanan menunjukkan salah satu dari mereka memukul kepala hewan peliharaan jenis corgi milik wanita itu dengan linggis.

"Bahkan jika mereka mengira anjingitu ancaman atau pembawa virus, mereka setidaknya harus mengujinya terlebih dahulu," kata pemilik corgi, yang mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Ms Fu, kepada stasiun TV Shanghai.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Picu Kemarahan

Melbourne kembali cetak rekor kasus Covid-19 harian
Orang-orang berjalan-jalan dengan anjing mereka di Melbourne, Australia, Kamis (30/9/2021). Melbourne bergulat dengan lonjakan infeksi Covid-19 di mana sebanyak 1.438 kasus dilaporkan, jumlah harian terbesar sejak awal pandemi. (William WEST / AFP)

Video pembunuhan itu, yang tersebar minggu lalu, memicu gelombang kemarahan terhadap cara pihak berwenang memperlakukan hewan sambil menegakkan aturan pencegahan COVID-19.

"Jika pemerintah yang mengaku melayani rakyat menegakkan hukum dengan begitu brutal, apakah pemerintah masih bisa dipercaya?" tanya seorang pengguna di platform Weibo yang mirip dengan Twitter.

Pemerintah setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan Sabtu (13/11) bahwa mereka telah meminta maaf kepada wanita itu atas "pembuangan anjing peliharaan tanpa bahaya tanpa komunikasi sebelumnya yang memadai" dengan pemilik hewan peliharaan.

Para pejabat mengatakan mereka akan memasuki rumah wanita itu untuk mendisinfeksi dan telah berjanji untuk tidak menyakiti anjing itu, menurut tangkapan layar dari pos Weibo yang sekarang telah dihapus yang dibagikan oleh seorang kenalan pemiliknya.

Para pekerja Shangrao telah "ditegur dan dididik", dan dicopot dari jabatan mereka, kata pemerintah setempat.

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat:

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya