Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) berjanji akan mendukung Sentralitas ASEAN (ASEAN Centrality) di kawasan Indo-Pasifik. Kehadiran AUKUS disebut sebagai cara untuk menambah kemakmuran bersama.
"Dalam cara apapun kami tidak bersaing dengan Sentralitas ASEAN atau melemahkan Sentralitas ASEAN, saya malah menyatakan sebaliknya," ujar Daniel J. Kritenbrink, Assistant Secretary, Bureau of East Asian and Pacific Affairs di Kedubes AS Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Kritenbrink juga menegaskan bahwa AS tak ingin negara-negara ASEAN "memihak" kepada pihak-pihak yang punya masalah di kawasan. Hubungan AS dan China saat ini sedang tidak mesra.
Lebih lanjut, Kritenbrink berkata bahwa AS ingin ada daerah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. AS pun berjanji akan terus meningkatkan kerja sama perdagangan, kesehatan, dan militer dengan Indonesia.
"Indo-Pasifik adalah hal yang sentral bagi masa depan keamanan dan kemakmuran Amerika," ujar Kritenbrink.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Joe Biden Sorot Kemitraan Strategis AS-ASEAN
Pada akhir bulan lalu, Presiden Joe Biden turut mengikuti KTT AS-ASEAN tahunan bersama para pemimpin negara anggota ASEAN dan Sekretaris-Jenderal ASEAN pada 26 Oktober. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mempererat kemitraan dengan ASEAN serta sentralitasnya dan menyambut baik Pandangan ASEAN Tentang Indo-Pasifik atau ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Dalam keterangan tertulis dari kedutaan besar AS di Jakarta yang dikutip Kamis (28/10/2021), Joe Biden disebutkan menggarisbawahi komitmen teguh Amerika Serikat terhadap kawasan dan berjanji untuk memperdalam kerja sama dalam menghadapi tantangan yang ada.
Hal itu mencakup bekerja dengan para sekutu dan mitra untuk mempertahankan dari ancaman terhadap tatanan berbasis aturan internasional dan juga untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Joe Biden juga mengumumkan Amerika Serikat bermaksud untuk memberikan hingga 102 juta dolar atau sekitar Rp 1,4 triliun dalam bentuk inisiatif baru untuk memperluas Kemitraan Strategis AS-ASEAN, guna mendukung pemulihan kawasan dari COVID-19, mengatasi krisis iklim, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengembangkan sumber daya manusia.
Advertisement