Ratu Beatrix dari Belanda Positif COVID-19 di Usia 83 Tahun, Sudah Divaksin Booster

Putri Beatrix, mantan ratu Belanda berusia 83 tahun, telah dites positif terkena virus corona COVID-19, rumah kerajaan mengumumkan Sabtu 3 Desember 2021.

oleh Hariz Barak diperbarui 05 Des 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2021, 19:00 WIB
Ratu Beatrix Ratu Dari Belanda
Ratu Beatrix Ratu Dari Belanda (file / liputan6.com)

Liputan6.com, Den Haag - Ratu Beatrix, mantan pemimpin monarki Belanda berusia 83 tahun, telah dites positif terkena virus corona COVID-19, rumah kerajaan mengumumkan Sabtu 3 Desember 2021.

Dalam sebuah pernyataan, rumah kerajaan mengatakan Beatrix diuji setelah merasakan "gejala pilek ringan," demikian seperti diwartakan AP, dik

Dikatakan dia berada dalam isolasi di rumah dan mematuhi aturan untuk orang-orang yang telah dites positif. Sang putri tinggal di sebuah kastil di Belanda tengah.

Beatrix adalah ratu Belanda selama 33 tahun sampai turun tahta pada tahun 2013, ketika putra sulungnya, Willem-Alexander, menjadi raja.

Pekan lalu dia mengunjungi pulau Karibia Curacao, yang merupakan bagian dari Kerajaan Belanda. Pada saat itu, dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah disuntik dengan vaksin booster COVID-19.

Eropa Tembus 75 Juta Kasus COVID-19 Akibat Varian Omicron

Belanda Kembali Wajibkan Penggunaan Masker
Orang-orang dengan masker melintasi jalan di pusat kota Amsterdam, Belanda, Rabu (3/11/2021). Belanda kembali menerapkan tindakan pembatasan virus corona, termasuk kewajiban memakai masker di berbagai ruang publik menyusul lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. (Ramon van Flymen/ANP/AFP)

Eropa melampaui 75 juta kasus virus corona pada Jumat (3/12), menurut penghitungan Reuters, ketika wilayah tersebut bersiap untuk varian Omicron baru pada saat rumah sakit di beberapa negara sudah kewalahan oleh lonjakan saat ini.

Lebih dari 15 negara di Eropa telah melaporkan kasus yang dikonfirmasi dari varian baru yang telah mengguncang ekonomi.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Sabtu (4/12/2021), badan kesehatan masyarakat Uni Eropa mengatakan bahwa varian Omicron menyebabkan lebih dari setengah dari semua infeksi COVID-19 di Eropa dalam beberapa bulan.

Bahkan sebelum ditemukannya Omicron, Eropa adalah pusat pandemi dengan 66 dari setiap 100 infeksi baru setiap hari berasal dari negara-negara Eropa, menurut analisis Reuters.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya