Liputan6.com, Seoul - Calon presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengklaim bahwa mayoritas warga di negaranya tidak suka Tiongkok. Ia bahkan menyebut para pemuda di Korsel utamanya tidak suka China.
Yoon adalah mantan jaksa agung, serta capres dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party). Menurutnya, perasaan rakyat Korsel berbeda dari kebijakan Presiden Moon Jae-in yang pro-China.
Advertisement
Baca Juga
"Pemerintah saat ini menggunakan kebijakan-kebijakan yang condong ke China, tetapi mayoritas rakyat Korea Selatan, terutama yang muda-muda, tidak menyukai China," ujarnya seperti dilaporkan Yonhap, Selasa (28/12/2021),
Ucapan itu dibuat Yoon ketika berdiskusi pada acara American Chamber of Commerce in South Korea (AMCHAM).
Tak hanya itu, Yoon mengkritik Presiden Moon Jae-in ingin menjadi jembatan antara China dan AS, tetapi akhirnya malah merasakan hubungan yang buruk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bagaimana dengan Jepang?
Hubungan antara Korsel-Jepang agak sensitif di bagian peperangan masa kolonial Jepang, terutama masalah jugun ianfu (wanita penghibur).
Ucapan Yoon terhadap Jepang lebih bersifat rekonsiliatif. Ia berkata jika hubungan kedua negara tidak dekat, maka masalah sejarah akan sulit dibereskan.
"Apabila tidak ada hubungan dekat, kita tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah sejarah, dan kita tidak bisa mendiskusikan masalah-masalah sejarah dalam situasi yang membuat kita menggeram ke satu sama lain," jelasnya.
Ia lantas berkata jika hubungan dengan Jepang sudah dekat, dan kedua negara bisa saling menguntungkan, maka isu-isu sejarah juga bisa diselesiakan.
Tak hanya itu, ia pun mengkritik pemerintahan Presiden Moon karena dinilai tak mampu memperbaiki relasi dengan Jepang.
"Saya pikir memulihkan hubungan Korea-Jepang tidak gampang," kata Yoon. "Jika kita melakukan seperti yang kita lakukan dulu, hubungannya akan ternormalisasi tanpa banyak kesulitan."
Advertisement