Di AS, COVID-19 Omicron Sebabkan Lebih Banyak Kematian Ketimbang Delta

Omicron, varian virus corona yang sangat menular yang melanda seluruh Amerika, mendorong angka kematian harian Amerika lebih tinggi dibandingkan akibat delta pada musim gugur lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2022, 11:01 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2022, 11:01 WIB
AS Tembus 1 Juta Kasus Covid-19 Sehari
Orang-orang mengantre untuk menerima tes Covid-19 di New York, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (ANGELA WEISS/AFP)

Liputan6.com, D.C - Omicron, varian virus corona yang sangat menular yang melanda seluruh Amerika Serikat, mendorong angka kematian harian Amerika lebih tinggi dibandingkan akibat delta pada musim gugur lalu.

Kematian akibat Omicron kemungkinan terus meningkat selama beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, data menunjukkan dan ahli AS mengingatkan.

Jumlah rata-rata tujuh hari untuk kematian harian baru COVID-19 di Amerika telah naik sejak pertengahan November, mencapai 2.267 pada Kamis, dan melampaui 2.100 pada puncak kematian ketika delta menjadi varian dominan September lalu.

Omicron kini diperkirakan merupakan varian dalam hampir semua kasus COVID-19 di Amerika.

Meskipun tidak menyebabkan penyakit yang parah bagi kebanyakan orang, fakta bahwa varian ini lebih mudah menular berarti lebih banyak orang yang jatuh sakit dan meninggal, AP mewartakan seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (30/1/2022).

"Omicron akan menyebabkan kematian lebih dari satu juta," kata Andrew Noymer, profesor kesehatan masyarakat di University of California, Irvine.

Rata-rata jumlah kematian harian kini pada tingkat yang sama seperti Februari lalu, ketika Amerika perlahan turun dari level tertinggi kematian 3.300 per hari.

 

Orang AS Lebih Taat Prokes, Namun Mobilitas Tetap Tinggi

AS Tembus 1 Juta Kasus Covid-19 Sehari
Orang-orang mengantre untuk tes Covid-19 di Times Square, New York, Selasa (4/1/2022). Amerika Serikat (AS) mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Jajak pendapat AP-NORC pekan ini menunjukkan lebih banyak orang Amerika mengambil langkah pencegahan protokol kesehatan dibandingkan sebelum lonjakan omicron.

Tetapi banyak orang, yang lelah menghadapi krisis, kembali ke aktivitas tingkat normal dengan harapan vaksinasi atau infeksi sebelumnya akan melindungi mereka.

Para peneliti setuju bahwa gejala Omicron seringkali lebih ringan, dan sebagian orang yang tertular tidak menunjukkannya.

Namun seperti halnya flu, penyakit ini bisa mematikan, terutama bagi orang yang lanjut usia, memiliki masalah kesehatan komorbid, atau yang tidak divaksinasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya