Krisis Ukraina: Kemlu Sorot Nasib 131 WNI di Kiev

Kemlu RI berkata telah menyiapkan rencana di Ukraina jika situasi makin parah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Feb 2022, 18:03 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2022, 18:03 WIB
Melihat Warga Ukraina Ikuti Pelatihan Pertahanan Militer
Penduduk setempat berlatih pertahanan militer di Kyiv, Ukraina (30/1/2022). Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov juga menantang klaim NATO sebagai struktur pertahanan murni. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut telah siap pada skenario terburuk pada krisis Ukraina. Negara-negara barat sedang menyorot Ukraina karena potensi invasi dari Rusia. 

Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, menyebut ada 131 WNI yang berarti di ibu kota Ukraina, Kyiv. 

"Mayoritas bertempat tinggal di kota Kyiv sekitar 78 orang," jelas Judha dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/2/2022). 

Judha berkata setiap KBRI memiliki contingency plan. Pihak KBRI Kyiv juga telah membuat rencana untuk skenario terburuk. 

"Jika ada eskalasi, khusus untuk Ukraina, tentunya teman-teman KBRI Kyiv telah melakukan update dan asesmen," jelas Judha. "Rencana contingency itu ada penetapan beberapa status: darurat III, darurat II, dan darurat I."

Judha berkata penetapan status tersebut akan mengikuti perkembangan situasi, dan selanjutnya status itu akan menuntun langkah-langkah apa yang akan diambil perwakilan RI. 

Sebelumnya, Amerika Serikat telah meminta agar staf diplomasi dan keluarga mereka evakuasi dari Ukraina. Menurut laporan Japan Times, Jepang juga mulai memindahkan sejumlah staf kedutaan dari Kyiv.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Grup WA

FOTO: Latihan Militer Rusia di Tengah Ketegangan dengan Ukraina
Sejumlah tentara Rusia mengambil bagian dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy, Rostov, Rusia, 10 Desember 2021. Konsentrasi pasukan Rusia dekat Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran Ukraina dan Barat tentang kemungkinan invasi yang dibantah Moskow. (AP Photo)

Lebih lanjut, Judha menyebut para WNI di Kyiv telah terhubung di grup WhatsApp. 

Judha pun berharap agar para WNI selalu melapor diri kepada KBRI Kyiv. Dengan demikian, KBRI bisa punya data terbaru mengenai lokasi para WNI. 

Selain itu, pihak Kemlu juga telah berkoordinasi dengan beberapa perwakilan RI di sekitar Ukraina. Hal itu termasuk dalam contingency plan jika ada eskalasi di kemudian hari.

Gedung Putih telah memberikan peringatan akan mengambil tindakan tegas apabila Rusia melewati batas Ukraina.

Hingga kini, Presiden Rusisa Vladimir Putin membantah adanya kabar invasi, dan menuduh Amerika Serikat hanya ingin memberikan sanksi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya