Liputan6.com, Ottawa - Polisi Kanada mengeluarkan ultimatum pada Rabu (16 Februari) kepada pengunjuk rasa yang telah mencekik jalan-jalan Ottawa selama 20 hari untuk meninggalkan ibu kota, ketika para pemimpin provinsi dan negara bagian AS menyerukan diakhirinya persyaratan vaksin lintas batas yang memicu gerakan yang dipimpin pengemudi truk.
Baca Juga
Advertisement
Para pejabat, sementara itu, mengumumkan akhir damai yang dirundingkan untuk terakhir dari beberapa blokade baru-baru ini oleh pengunjuk rasa penyeberangan perbatasan antara Kanada dan Amerika Serikat. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (17/2/2022).
"Anda harus meninggalkan daerah itu sekarang," kata polisi Ottawa dalam pemberitahuan yang dibagikan kepada pengemudi truk di luar parlemen.
Siapa pun yang memblokir jalan atau membantu orang lain melakukannya akan ditangkap dan menghadapi tuntutan, serta denda dan penyitaan truk mereka, kata pernyataan itu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ultimatum Polisi
Polisi juga memperingatkan bahwa siapa pun yang didakwa atau dihukum karena ikut serta dalam demonstrasi ilegal dapat, selain hukuman pidana, dilarang bepergian ke Amerika Serikat.
Saat pemberitahuan dibagikan, wartawan AFP melihat ratusan truk terus memenuhi jalan-jalan di kantor parlemen, membunyikan klakson - meskipun ada perpanjangan perintah pengadilan terhadap suara-suara yang memekakkan telinga, yang diperoleh oleh penduduk daerah yang muak dengan gangguan tersebut.Â
Advertisement