Liputan6.com, Jakarta Bantuan akan segera datang dari Kanada untuk Ukraina menghadapi Rusia. Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau pada Senin 28 Februari 2022 dalam sebuah konferensi pers menyatakan akan mengirim senjata antitank dan amunisi yang telah ditingkatkan untuk mendukung Ukraina.
"Kemarin, kami mengumumkan bahwa kami akan mengirim gelombang pasokan militer baru, termasuk rompi antipeluru, helm, masker gas, dan kacamata penglihatan malam (night vision goggle/NVG)," kata Trudeau seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga
"Hari ini, kami mengumumkan bahwa kami akan menyuplai Ukraina dengan sistem senjata antitank dan amunisi yang telah ditingkatkan."
Advertisement
"Pemerintah Kanada berencana untuk melarang seluruh impor minyak mentah Rusia," imbuh Trudeau.
Pasokan ini merupakan tambahan dari pengiriman peralatan mematikan dan tidak mematikan sebelumnya ke Ukraina. Pemerintah Kanada juga menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Rusia, termasuk melarang lembaga keuangan Kanada untuk melakukan transaksi apa pun dengan Bank Sentral Rusia dan menutup wilayah udara Kanada bagi pesawat Rusia.
Sementara itu, sebelumnya Kedutaan Besar Kanada telah merelokasi operasi dan kehadiran diplomatiknya dari Kiev, ibu kota Ukraina, ke kota barat Lviv, di sepanjang perbatasan Polandia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Australia Danai Senjata Mematikan Rp 729 Miliar
Australia berubah pendirian dari sikapnya pekan lalu, saat mengatakan hanya akan mendanai bantuan teknis militer untuk Ukraina melawan Rusia. Kini Australia menjanjikan dana sebesar AU$ 70 juta atau sekitar Rp 729 miliar untuk pengadaan senjata mematikan, termasuk rudal dan amunisi.Â
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, sebagian besar pendanaan senjata baru untuk Ukraina masuk ke dalam kategori senjata mematikan.
"Kami sedang membicarakan rudal, kami sedang membicarakan amunisi, kami sedang membicarakan dukungan untuk mereka, untuk membela tanah air mereka sendiri di Ukraina dan kami akan melakukannya melalui koordinasi dengan NATO," katanya, Selasa (1/3/2022).
Menurut Morrison, senjata-senjata itu akan segera dikirim, namun tidak diketahui kapan waktunya. Ia juga mendesak warga negara Australia agar tidak bergabung dengan milisi Ukraina dalam melawan militer Rusia karena posisi hukum kombatan sipil asing belum jelas.
"Australia akan menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar AU$ 35 juta dolar Australia atau sekitar Rp 364 miliar kepada organisasi internasional yang membantu warga Ukraina melalui penyediaan tempat tinggal, makanan, perawatan medis, air dan pendidikan."
Advertisement