Liputan6.com, Moskow - Para pemimpin badan mata-mata AS mengatakan pada Selasa (8 Maret) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat mengintensifkan serangan terhadap Ukraina meskipun ada kemunduran militer dan kesulitan ekonomi akibat sanksi internasional.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (9/3/2022), mereka memperkirakan bahwa 2.000 hingga 4.000 tentara Rusia tewas dan mengatakan Rusia merasakan efek sanksi, tetapi situasinya bisa menjadi jauh lebih buruk bagi Ukraina, dengan persediaan makanan dan air di Kiev mungkin habis dalam waktu dua minggu.
Baca Juga
"Analis kami menilai bahwa Putin tidak mungkin terhalang oleh kemunduran seperti itu dan sebaliknya dapat meningkat," kata Direktur Intelijen Nasional Avril Haines kepada sidang tahunan Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat tentang ancaman di seluruh dunia, di mana dia bersaksi dengan direktur badan intelijen lainnya.
Advertisement
Haines mengatakan pengumuman Putin bahwa dia meningkatkan kesiapan pasukan nuklirnya adalah "sangat tidak biasa" sejak 1960-an, tetapi analis intelijen tidak mengamati perubahan dalam postur nuklir Rusia di luar apa yang terdeteksi selama krisis internasional sebelumnya.
"Kami juga belum mengamati perubahan postur nuklir di seluruh kekuatan yang melampaui apa yang telah kami lihat di momen-momen ketegangan yang meningkat sebelumnya," kata Haines.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rusia Enggan Mundur
William Burns, direktur Central Intelligence Agency, menggemakan penilaian Haines bahwa Rusia tidak mungkin mundur.
"Saya pikir Putin marah dan frustrasi saat ini. Dia kemungkinan akan menggandakan dan mencoba menggiling militer Ukraina tanpa memperhatikan korban sipil," kata Burns.
Burns mengatakan dia dan analis CIA tidak melihat bagaimana Putin dapat mencapai tujuannya merebut Kiev dan mengganti pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy dengan kepemimpinan yang pro-Moskow.
"Saya gagal melihat bagaimana dia bisa menghasilkan permainan akhir semacam itu dan ke mana arahnya, saya pikir, adalah kemungkinan terburuk dalam beberapa minggu ke depan akibat penggandaan serangan ... dengan sedikit memperhatikan korban sipil," kata Burns kepada komite.
Advertisement