Mata-Mata AS Sebut Serangan Rusia Mungkin Meningkat walau Kondisi Ukraina Kian Prihatin

Seorang kepala mata-mata AS menyebut kemungkinan Rusia meningkatkan serangannya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 09 Mar 2022, 08:47 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2022, 08:32 WIB
Bangunan Pemukiman Warga Kota Kiev Hancur Dihantam Invasi Rusia
Seorang wanita berjalan di depan bangunan yang rusak setelah peluru militer Rusia menghantam di Koshytsa Street, Kiev, Ukraina (25/2/2022). Ledakan di Kiev memicu kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh. (AFP/Daniel Leal)

Liputan6.com, Moskow - Para pemimpin badan mata-mata AS mengatakan pada Selasa (8 Maret) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat mengintensifkan serangan terhadap Ukraina meskipun ada kemunduran militer dan kesulitan ekonomi akibat sanksi internasional.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (9/3/2022), mereka memperkirakan bahwa 2.000 hingga 4.000 tentara Rusia tewas dan mengatakan Rusia merasakan efek sanksi, tetapi situasinya bisa menjadi jauh lebih buruk bagi Ukraina, dengan persediaan makanan dan air di Kiev mungkin habis dalam waktu dua minggu.

"Analis kami menilai bahwa Putin tidak mungkin terhalang oleh kemunduran seperti itu dan sebaliknya dapat meningkat," kata Direktur Intelijen Nasional Avril Haines kepada sidang tahunan Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat tentang ancaman di seluruh dunia, di mana dia bersaksi dengan direktur badan intelijen lainnya.

Haines mengatakan pengumuman Putin bahwa dia meningkatkan kesiapan pasukan nuklirnya adalah "sangat tidak biasa" sejak 1960-an, tetapi analis intelijen tidak mengamati perubahan dalam postur nuklir Rusia di luar apa yang terdeteksi selama krisis internasional sebelumnya.

"Kami juga belum mengamati perubahan postur nuklir di seluruh kekuatan yang melampaui apa yang telah kami lihat di momen-momen ketegangan yang meningkat sebelumnya," kata Haines.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rusia Enggan Mundur

Serangan Rusia ke Kiev Hancurkan Pusat Logistik
Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati saat api dan asap membubung di atas pusat logistik yang rusak setelah penembakan di Kyiv, Ukraina, Kamis (3/3/2022). Rusia telah meluncurkan serangan jarak jauh ke Ukraina, menghantam kota dan pangkalan dengan serangan udara atau penembakan. (AP Photo/Efrem

William Burns, direktur Central Intelligence Agency, menggemakan penilaian Haines bahwa Rusia tidak mungkin mundur.

"Saya pikir Putin marah dan frustrasi saat ini. Dia kemungkinan akan menggandakan dan mencoba menggiling militer Ukraina tanpa memperhatikan korban sipil," kata Burns.

Burns mengatakan dia dan analis CIA tidak melihat bagaimana Putin dapat mencapai tujuannya merebut Kiev dan mengganti pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy dengan kepemimpinan yang pro-Moskow.

"Saya gagal melihat bagaimana dia bisa menghasilkan permainan akhir semacam itu dan ke mana arahnya, saya pikir, adalah kemungkinan terburuk dalam beberapa minggu ke depan akibat penggandaan serangan ... dengan sedikit memperhatikan korban sipil," kata Burns kepada komite. 

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer:

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya