KBRI Kuwait Giatkan Diplomasi Budaya Pasca Pandemi COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Sejak akhir Februari 2022, Pemerintah Kuwait telah melonggarkan protokol kesehatan yang sebelumnya diterapkan untuk mengurangi penyebaran infeksi COVID-19 di Kuwait.

Pemerintah Kuwait telah mengizinkan masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan di dalam dan luar ruangan dengan tetap menjaga protokol Kesehatan.

Keputusan tersebut dimanfaatkan oleh seluruh pihak dengan mengadakan kegiatan di berbagai tempat.

Memanfaatkan momen tersebut, KBRI Kuwait City berpartisipasi pada dua pameran untuk mempromosikan budaya dan produk-produk Indonesia. 

Dilansir dari laman Kemlu.go.id, Kamis (31/3/2022), pada 19 Maret 2022, KBRI Kuwait City berpartisipasi pada kegiatan budaya dan hiburan di Abraj Park yang diselenggarakan Deanary Korps Diplomatik Kuwait yang diikuti oleh 33 kedutaan besar serta 3 organisasi internasional. Pada kesempatan tersebut, KBRI menampilkan produk produk budaya dan kuliner tradisional.

Duta Besar RI juga secara khusus turut mempromosikan makanan dan produk-produk Indonesia kepada para Kepala Perwakilan negara sahabat, pejabat, dan masyarakat Kuwait serta warga asing yang mengunjungi booth Indonesia.

Partisipasi Indonesia ditutup dengan penampilan Tari Jaipong yang diiringi lagu tradisional sunda dan latar belakang video keindahan Indonesia sebagai bentuk promosi pariwisata.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pada 27 - 29 Maret 2022, KBRI Kuwait City juga menampilkan produk produk budaya berupa berbagai kerajinan tradisional, baju daerah, dan kuliner tradisional.

Produk-produk makanan ringan asal Indonesia juga turut ditampilkan dan dibagikan pada kegiatan yang diselenggarakan Persatuan Mahasiswa Teknik dan Perminyakan Universitas Kuwait.

Kegiatan dihadiri banyak pengunjung mahasiswa yang sangat tertarik dengan Indonesia. Para Mahasiswa turut menikmati tumpeng dan kue kue tradisional Indonesia.

Pengunjung juga berfoto dengan staf KBRI yang mengenakan batik atau berfoto dengan mengenakan baju, payung atau tutup kepala tradisional yang disiapkan KBRI.