Bertemu Jokowi, PM Jepang Tegaskan Dukungan untuk Presidensi G20 Indonesia

PM Jepang Fumio Kishida menyatakan dukungan bagi Presidensi G20 Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2022, 13:19 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2022, 12:50 WIB
Presiden Jokowi dan PM Fumio Kishida, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (29/04/2022) sore. (Sumber: Tangkapan Layar)
Presiden Jokowi dan PM Fumio Kishida, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (29/04/2022) sore. (Sumber: Tangkapan Layar)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyatakan dukungannya terhadap Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".

Hal tersebut disampaikan PM Kishida dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 29 April 2022.

"G20 tahun ini, Indonesia memegang presidensi G20 dan bertema 'Recover Together, Recover Stronger' dan telah ditetapkan isu prioritas seperti digital transisi energi dan kesehatan. Kami negara Jepang mendukung ini dan kerja sama sebaik mungkin supaya G20 meraih kesuksesan," ujar PM Jepang seperti dikutip dari situs Setkab.go.id, Sabtu (30/4/2022).

Dalam pertemuan kedua pemimpin tersebut, sejumlah isu dibahas mulai dari soal kawasan hingga global, khususnya mengenai konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.

"Kami memiliki satu pemahaman bahwa serangan militer ke Ukraina tidak dapat diterima. Di daerah mana pun, kedaulatan dan integritas teritorial tidak boleh diganggu oleh kekuatan militer maupun intimidasi,” PM Fumio Kishida menegaskan.

Senada dengan PM Jepang, Presiden RI juga menekankan pentingnya semua negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain secara konsisten.

"Saya menekankan ajakan Indonesia agar semua negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain secara konsisten. Perang Ukraina harus segera dihentikan dan kita bersepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif agar perundingan dan solusi damai dapat segera tercapai," ujar Presiden.

Jokowi mengungkapkan bahwa sejauh ini dirinya telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pemimpin dunia mengenai perang ini. Presiden menekankan bahwa perang harus segera dihentikan dan solusi damai harus segera dicapai.

"Dunia harus bekerja sama untuk mengatasi dampak perang, baik dampak kemanusiaan maupun dampak perekonomian. Presidensi Indonesia di G20 akan kita manfaatkan sebagai katalisator penanganan kemanusiaan dan pemulihan ekonomi dunia," ujar Jokowi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Isu Myanmar

Presiden Jokowi (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi (Foto: BPMI Setpres)

Isu lain yang dibahas adalah mengenai situasi di Myanmar. Dalam pertemuan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Jepang untuk memastikan bahwa Five-Point Consensus ASEAN dapat dijalankan.

“Kita juga membahas kerja sama Indo-Pasifik agar menjadi kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan sejahtera. Saya menekankan pentingnya membangun strategic trust di kawasan. Indonesia dan ASEAN siap melakukan kerja sama dengan para mitra terutama di bidang maritim, konektivitas, dan pencapaian SDGs serta perdagangan dan investasi,” pungkas Presiden Joko Widodo.

Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida tiba Jumat 29 April 2022 sore di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Ia sampai sekitar pukul 15.50 WIB.

PM Fumio Kishida langsung disambut oleh Jokowi di halaman Istana Kepresidenan Bogor.

Prosesi kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan kedua negara.

Pemimpin kedua negara mengenalkan delegasi masing-masing negara. Dari Indonesia tampak hadir antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI (Dubes LBBP RI) untuk Jepang Heri Akhmadi.

Sementara itu, delegasi yang hadir dari Jepang, di antaranya Deputy Chief Cabinet Secretary, Special Advisor to Prime Ministry, Executive Secretary to Prime Ministry, Duta Besar Jepang untuk RI, serta Senior Deputy Ministry of Foreign Affair.

Setelah itu, Jokowi dan PM Kishida menuju Ruang Teratai untuk melakukan sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu. Usai berbincang sejenak di veranda Istana Kepresidenan Bogor, kedua pemimpin melakukan penanaman pohon bersama di halaman belakang istana. Adapun pohon yang ditanam adalah Pohon Cendana. Rangkaian acara berikutnya adalah pertemuan tête-à-tête yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dan pernyataan pers bersama.

Perkuat Hubungan Bilateral, Mulai dari Perdagangan hingga Investasi

PM Jepang Fumio Kishida (Sumber Tangkapan Layar Setkab.go.id)
PM Jepang Fumio Kishida (Sumber Tangkapan Layar Setkab.go.id)

Jokowi menyambut baik komitmen Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida untuk terus memperkokoh hubungan bilateral antara kedua negara. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama PM Jepang, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 29 April 2022.

"Saya menyampaikan selamat datang kembali di Indonesia kepada Perdana Menteri Kishida. Suatu kehormatan bagi saya menerima kunjungan Yang Mulia dan saya menyambut baik komitmen Yang Mulia untuk terus memperkokoh hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang," ujar Presiden mengawali pernyataannya.

Presiden mengungkapkan bahwa dalam hubungan bilateral ini kedua pemimpin sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di perdagangan dan investasi.

"Di bidang perdagangan, kita sepakat untuk mengintensifkan negosiasi IJEPA (Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement) dan mengurangi hambatan perdagangan agar lebih menguntungkan kedua negara. Secara khusus, saya menyampaikan permintaan pembukaan akses yang luas bagi produk pertanian dan perikanan Indonesia ke pasar Jepang," ujarnya.

Di bidang investasi, Kepala Negara menyambut baik ekspansi perusahaan otomotif Jepang seperti Toyota dan Mitsubishi yang akan menjadikan Indonesia sebagai hub otomotif untuk kawasan.

“Tapi, saya juga berharap adanya tambahan investasi baru Jepang di bidang lain, terutama energi, industri semen, teknologi pertanian, dan kesehatan, dan menjadikan Indonesia menjadi bagian penting dari global supply chain industri asal Jepang,” kata Jokowi.

Perkuat Kerja Sama Infrastruktur hingga Ketenagakerjaan

Presiden Joko Widodo (Instagram/@jokowi)
Presiden Joko Widodo (Instagram/@jokowi)

Di bidang infrastruktur, Presiden Jokowi menyambut baik kelanjutan proyek Pelabuhan Patimban fase 1 tahap 2 serta penyelesaian proyek infrastruktur yang sudah berjalan, seperti Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

“Ke depannya, Indonesia mengharapkan partisipasi Jepang pada proyek-proyek infrastruktur seperti di Ibu Kota Nusantara dan juga untuk Ambon Port,” Presiden menambahkan.

Di sektor kelautan dan perikanan, Presiden menyambut baik partisipasi Jepang dalam pembangunan sentra kelautan dan perikanan di Natuna dan Biak yang telah selesai serta komitmen pembangunan sentra-sentra serupa di Sabang, Moa, Saumlaki, dan Morotai.

Sementara di sektor energi dan lingkungan hidup, Kepala Negara mengharapkan percepatan tindak lanjut kerja sama transisi energi melalui investasi energi baru terbarukan, seperti hidrogen, biomassa, dan metanol, serta finalisasi dan implementasi nota kesepahaman atau MoU kerja sama lingkungan hidup.

“Di sektor ketenagakerjaan, saya menekankan tentang potensi besar pekerja migran Indonesia untuk mengisi lowongan kerja di Jepang. Penguatan kerja sama pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia harus kita kerjakan bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara itu, PM Jepang Fumio Kishida menyatakan kegembiraannya dapat kembali berkunjung ke Indonesia setelah kedatangan pada tahun 2014 saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

“Walaupun saat ini bulan Ramadhan, Bapak Presiden Joko Widodo dan masyarakat Indonesia menyambut kami dengan kehangatan hati. Dalam kesempatan ini, saya ingin ucapkan terima kasih dari lubuk hati,” ujar Kishida.

PM Jepang menyampaikan, tahun depan merupakan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang serta 50 tahun persahabatan dan kerja sama Jepang-ASEAN.

“Kami menantikan untuk menyambut Bapak Presiden Joko Widodo di Jepang dalam rangka pertemuan khusus tingkat kepala negara untuk mengembangkan hubungan kedua negara serta Jepang-ASEAN lebih lanjut lagi,” pungkas Kishida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya