Wartawan Israel Menyusup ke Makkah dan Lewati Ka'bah, Sosoknya Terekam Kamera

Seorang reporter televisi Israel baru-baru ini mengunjungi kota suci Muslim Makkah.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Jul 2022, 14:10 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2022, 14:05 WIB
Masjidil Haram
Ribuan jemaah melakukan tawaf dan memadati sekitar Kakbah di Masjidil Haram, kota suci Makkah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2019). Kondisi Masjidil Haram menjelang puncak ibadah haji kian dipadati jemaah dari berbagai negara. (Photo by FETHI BELAID / AFP)

Liputan6.com, Mekah - Seorang reporter televisi Israel baru-baru ini mengunjungi kota suci Muslim Makkah, beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyelesaikan perjalanan yang mencakup penerbangan langsung dari Israel ke kota pesisir Saudi, Jeddah.

Editor berita Channel 13, Gil Tamari, menyiarkan cuplikan dirinya mengemudi ke wilayah tersebut, di mana pemerintah Saudi melarang non-Muslim masuk.

Tamari menunjukkan dirinya mengemudi di bawah gerbang ikon kota dan melewati Masjidil Haram yang terdapat Ka'bah, tempat suci paling suci dalam Islam, seperti dikutip dari laman Times of Israel, Rabu (20/7/2022).

Wajah Pengemudinya Disensor

Dalam gambar yang dibagikan oleh jaringan tersebut, Tamari juga terlihat di Gunung Arafat, sekitar 15 kilometer (sembilan mil) dari Makkah, tempat umat Islam berkumpul selama ziarah haji.

Beberapa wartawan Israel melakukan perjalanan ke Arab Saudi pekan lalu untuk meliput kunjungan Presiden AS Joe Biden.

Sebelum kunjungan Biden, koresponden militer Channel 13, Alon Ben David, dan harian Israel Hayom Yoav Limor keduanya melakukan perjalanan ke negara Teluk itu, di tengah spekulasi bahwa Israel dan Arab Saudi mengambil langkah menuju normalisasi.

Sementara orang Israel telah mengunjungi Arab Saudi sebelumnya, sebagian besar adalah pemimpin Mossad atau tokoh politik senior, bersama dengan Muslim yang melakukan haji. Baru-baru ini, delegasi bisnis Israel juga dilaporkan berkunjung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Arab Saudi Tolak Israel

Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)
Ilustrasi bendera Arab Saudi (AFP Photo)

Secara resmi, Arab Saudi menolak pengakuan negara Yahudi pada tahun 1948 dan mempertahankan kebijakan itu sebagian karena konflik Israel-Palestina.

Namun, itu mulai berubah dalam beberapa tahun terakhir, dengan upaya di "belakang layar" untuk mempromosikan kerja sama diplomatik dan keamanan dalam menghadapi ancaman Iran.

Pada Jumat kemarin, Arab Saudi mengumumkan akan membuka wilayah udaranya untuk semua penerbangan sipil, dalam sebuah langkah yang secara luas dianggap sebagai bagian dari upaya yang ditengahi AS untuk memajukan langkah-langkah normalisasi antara Yerusalem dan Riyadh. Pengumuman itu terjadi ketika Biden mengunjungi Israel, beberapa jam sebelum dia melakukan perjalanan ke Jeddah dan bertemu dengan para pemimpin Saudi.

Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan pada Sabtu bahwa keputusan Riyadh untuk membuka wilayah udaranya “tidak ada hubungannya dengan hubungan diplomatik dengan Israel.”

Joe Biden Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi

Presiden AS Joe Biden emosional saat membahas penembakan massal di sekolah dasar di Texas.
Presiden AS Joe Biden emosional saat membahas penembakan massal di sekolah dasar di Texas. Dok: VOA

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, dia mengangkat isu pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi selama pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Joe Biden berada di Arab Saudi untuk membangun kembali hubungan, setelah sebelumnya berjanji untuk menjadikan negara itu "pariah" atas catatan hak asasi manusianya.

Biden mengatakan, dia telah menjelaskan pembunuhan pada tahun 2018 adalah "sangat penting bagi saya dan Amerika Serikat".

Namun dia juga mengatakan kedua negara mencapai kesepakatan tentang masalah lain, seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu (16/7/2022).

Putra Mahkota Mohammed bin Salman dituduh oleh badan intelijen AS menyetujui pembunuhan itu.

Pangeran selalu membantah tuduhan tersebut dan jaksa di Saudi menyalahkan oknum tak bertanggung jawab.

"Sehubungan dengan pembunuhan Jamal Khashoggi, saya mengangkatnya di puncak pertemuan, memperjelas apa yang saya pikirkan saat itu dan apa yang saya pikirkan sekarang," kata Biden dalam konferensi pers setelah pertemuannya pada Jumat.

"Saya berkata dengan sangat lugas, 'untuk seorang presiden Amerika yang diam tentang masalah hak asasi manusia tidak konsisten dengan siapa kita dan siapa saya. Saya akan selalu membela nilai-nilai tersebut'."

Klaim Tak Bertanggung Jawab

Presiden Joe Biden berdiri bersama Presiden Israel Isaac Herzog (kiri) setelah tiba di Bandara Ben Gurion, Rabu, 13 Juli 2022, di Tel Aviv. (Foto AP/Evan Vucci)
Presiden Joe Biden berdiri bersama Presiden Israel Isaac Herzog ( kiri) setelah tiba di Bandara Ben Gurion, Rabu, 13 Juli 2022, di Tel Aviv. (Foto AP/Evan Vucci)

Joe Biden mengatakan, putra mahkota mengklaim dia "tidak bertanggung jawab secara pribadi" atas kematian itu, Associated Press melaporkan.

Selain pembunuhan Khashoggi, Presiden Biden mengatakan dia dan mitranya dari Saudi telah membahas bidang energi dan dia berharap melihat Arab Saudi, produsen minyak utama, mengambil "langkah lebih lanjut" untuk menstabilkan pasar dalam beberapa minggu mendatang.

Membela tindakan Biden, anggota Kongres Demokrat AS Brad Sherman mengatakan kepada BBC jika Arab Saudi meningkatkan pasokan minyaknya ke pasar akan menyelamatkan nyawa.

Biden juga mengumumkan Arab Saudi akan membuka wilayah udaranya untuk pesawat yang terbang ke dan dari Israel, yang sebelumnya dilarang.

Infografis eksekusi mati TKI di Arab Saudi
Infografis eksekusi mati TKI di Arab Saudi (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya