Liputan6.com, Teheran - Dua gempa kuat mengguncang Provinsi Hormozgan di Iran selatan. Seorang pejabat mengatakan bencana itu memicu pihak berwenang untuk mengerahkan tim pencarian dan penyelamatan ke wilayah yang terdampak.
Media pemerintah Iran mengatakan kedua gempa Iran itu berkekuatan magditudo 5,7 dan 5,8. Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) mengatakan salah satu gempanya berkekuatan magnitudo 5,5.
Baca Juga
"Kami belum menerima laporan apapun mengenai adanya kerusakan serius. Tapi wilayah yang terdampak sangat besar dan upaya evakuasi terus berlanjut," kata Mokhtar Salahshour, kepala Palang Merah Provinsi Hormozgan, kepada TV pemerintah seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (24/7/2022).
Advertisement
Sebelumnya pada awal Juli, sedikitnya lima orang tewas dan 49 cedera akibat gempa bermagnitudo 6,1 yang melanda sebuah wilayah dekat episenter dari gempa hari ini.
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Afghanistan, 44 Orang Terluka dan 600 Rumah Hancur
Sebelum Iran, gempa dilaporkan mengguncang Afghanistan.
Gempa bumi kembali mengguncang Afghanistan pada Selasa 19 Juli 2022 waktu setempat. Otoritas Taliban mengatakan sedikitnya 44 orang luka-luka dan 600 rumah hancur akibat gempa di wilayah tenggara yang terpencil.
Survei Geologi Amerika, seperti dikutip dari laporan VOA Indonesia, Rabu (20/7/2022), mengatakan gempa Afghanistan terbaru hari Selasa berkekuatan magnitudo 5,1 dan diikuti beberapa gempa susulan.
Gempa bumi kali ini mengguncang beberapa distrik di Provinsi Paktika, di mana gempa berkekuatan 5,9 SR bulan lalu yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, melukai hampir 3.000 orang dan menghancurkan atau merusak sedikitnya 4.500 rumah.
Juru bicara pemerintah Provinsi Paktika, Mohammad Amin Huzaifa, mengatakan pada VOA bahwa di antara 31 korban luka terdapat beberapa perempuan dan anak-anak. Sementara pejabat Taliban di Provinsi Khost, yang bertetangga dengan Paktika dan juga diguncang gempa, sedikitnya 13 orang lainnya luka-luka.
Dalam kajian terbarunya minggu ini PBB mengatakan gempa pada 22 Juni itu berdampak pada lebih dari 360.000 orang di Paktika dan Khost, yang berbatasan dengan Pakistan.
Huzaifa mengatakan sejak gempa bulan lalu, ada lebih dari 30 gempa susulan di wilayah yang sama.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Ada Gempa, Gedung Mendadak Getar di Korea Selatan
Sekitar 1.000 orang dievakuasi dari sebuah gedung 20 lantai di Seoul, Korea Selatan. Evakuasi dilakukan karena gedung itu mendadak bergetar meski tak ada gempa.
Dilaporkan Yonhap, Sabtu (2/7/2022), guncangan terjadi di gedung yang berlokasi di gedung Le Meilleur Jongno Town pada Jumat (1/7). Menurut informasi pemadam kebakaran dan pihak berwenang, getaran berlanjut hingga sekitar lima menit.
Yang pertama melaporkan peristiwa ini adalah ketika penghuni lantai 9 hingga 12 merasakan getaran. Penghuni gedung lantas dievakuasi selama sekitar empat jam.
Polisi dan pemadam kebakaran juga tampak waspada di gedung yang berfungsi sebagai restoran dan tempat tinggal tersebut.
Gedung akhirnya kembali dibuka setelah inspeksi selesai dilakukan.
Gempa bumi adalah hal yang cukup jarang terjadi di Korea Selatan. Menurut situs Statista, Semenanjung Korea hampir tak pernah mengalami gempa bumi yang serius.
Salah satu gempa besar yang terjadi di Korea Selatan adalah gempa Pohang yang memiliki kekuatan magnitudo 5,4. Lokasi Pohang ada di sisi barat Korea Selatan, cukup jauh dari Seoul. Tidak ada korban jiwa dalam gempa tersebut.
Berdasarkan artikel dari The Korea Times, ada gempa besar yang terjadi di provinsi-provinsi Korea pada tahun 1518, wilayah Seoul juga ikut terdampak. Ketika peristiwa itu terjadi, warga disebut resah dan berkumpul di luar rumah karena khawatir tertimpa reruntuhan.
Gempa besar lain terjadi di 1613 di Seoul. Catatan sejarah menyebut terjadi kepanikan luar biasa di kalangan warga.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement